Gejolak Dolar, Nokia 6.1 Plus Berusaha Stabil di Harga Rp3,4 Juta

Nokia 6.1
Sumber :
  • GSMArena

VIVA – Produsen Nokia, HMD Global, resmi meluncurkan Nokia 6.1 Plus di Tanah Air pada 6 September 2018 dengan harga Rp3,4 juta. Menguatnya nilai tukar dolar diakui belum berpengaruh terhadap produknya.

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

"Sejauh ini belum ada impact-nya. Kami komitmen harga ini akan terus kami pertahankan sampai barang fisiknya masuk, kalau saat ini kan masih pre-order," ujar Head of Marketing HMD Global, Miranda Warokka, usai acara perilisan Nokia 6.1 Plus di Jakarta, Kamis, 6 September 2018.

Namun, Miranda tidak bisa memastikan untuk ke depannya, apakah harga tersebut akan bertahan, atau malah mengalami kenaikan dan penurunan. Namun, ia memastikan untuk mempertahankan harga Rp3,4 juta.

PPN Mau Naik 12 Persen, Masyarakat Bakal Sulit Punya Rumah

Nokia 6.1 Plus dipersenjatai prosesor Qualcomm Snapdragon 636 yang diklaim membuat kinerja 40 persen lebih cepat dibanding generasi sebelumnya. Untuk penyimpanan mereka sediakan RAM 4GB, internal 64GB, daya baterai 3060 mAh, dan berjalan dengan sistem Android Oreo.

Ponsel ini mempunyai bentang layar 5,8 inci dengan rasio 19:9, dan tiga balutan warna, gloss black, gloss white, dan gloss midnight blue. Teknologi fotografinya menghadirkan dual kamera belakang 16MP dan 5MP, serta kamera selfie 16MP.

Daftar Harga Pangan 25 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

Kedua kamera sudah diberi kekuatan Artificial Intelligence (AI) dan bisa digunakan secara bersamaan, yang disebut dengan teknologi bothie.

"Ini jadi salah satu fitur yang kami unggulkan. Soalnya kan sekarang sudah semakin lucu karena ada filternya. Kamera depan dan belakang bisa ambil foto dan video secara bersamaan," ujar Miranda.

Foto sampul buku Demokrasi dan Tatanan Global

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

The Economist menggambarkan situasi kegentingan demokrasi berlangsung secara sistemik di berbagai belahan dunia. Indonesia dikategorikan sebagai 'demokrasi yang cacat'.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024