Baterai Kertas 'Super' Tercipta, Berdaya Kuat dan Murah Harganya

Ilustrasi baterai kertas biodegrable
Sumber :
  • www.news.sky.com/Seokheun 'Sean' Choi

VIVA – Ilmuwan dari Amerika Serikat mengumumkan telah sukses membuat baterai kertas biodegradable yang dapat mengurangi ribuan ton baterai yang biasanya menumpuk di tempat pembuangan akhir.

Ajak Tanam Mangrove, Miss Eco Internasional Indonesia 2025: Negara Kita Sudah Gawat Polusi!

Dengan kemampuan dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme tanah secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan, baterai kertas tersebut menjadi terobosan yang dihasilkan ilmuwan Binghampton University dan State University of New York.

Selain itu, baterai kertas biodegradable itu sekaligus menjadi pengobat lelah komunitas ilmiah yang selama beberapa tahun ini mengembangkan baterai ramah lingkungan.

Sidang Lanjutan Korupsi Timah, Ahli Kritik Cara Penghitungan Kerugian Lingkungan

Dikutip dari laman News Sky, Jumat 10 Agustus 2018, pada versi sebelumnya desain baterai kertas sangat sulit untuk diproduksi dan tidak sepenuhnya biodegradable. Namun untuk desain saat ini sudah memecahkan masalah sebelumnya, dan diketahui lebih efisien.

Baterai kertas ciptaan ilmuwan AS itu merupakan bio baterai yang bahannya menggunakan campuran kertas dan polimer rekayasa. Polimer merupakan kunci untuk membuat baterai biodegradable. Material ini dapat diurai dalam air tanpa menggunakan fasilitas dan bahan kimia khusus.

Menteri Lingkungan Hidup: Setop TPA Pakai Sistem Open Dumping

Baterai kertas ciptaan peneliti AS itu mempunyai berat yang ringan, dijual dengan harga murah serta fleksibel. Hal tersebut menjadi tolak ukur para peneliti dalam menciptakan baterai kertas. Kekuatan baterai kertas tersebut dapat ditingkatkan dengan cara melipat atau menumpuknya.

Tim peneliti tersebut menyebutkan produk buatan mereka sangat mudah untuk diproduksi, dimodifikasi dan dikonfigurasi. 

"Setiap tahun kita membuang miliaran baterai di seluruh dunia. Semuanya mengandung bahan yang beracun atau korosif," ujar Sean Choi, salah satu peneliti dari tim tersebut.

Sampah baterai memang tergolong parah. Inggris membuang baterainya hampir 20 ribu ton setiap tahunnya ke pembuangan akhir. Persentase timbal-asam yang tinggi dapat memberi risiko yang signifikan bagi ekosistem lokal di sekitaran pembuangan akhir. 

"Ada peningktan dramatis dalam limbah elektronik. Baterai kertas bisa menjadi cara terbaik untuk mengurangi limbah itu. Baterai kertas hibrid milik kami menunjukkan rasio yang jauh lebih tinggi kualitasnya, dibanding baterai mikroba kertas sebelumnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya