Boeing Disusupi Malware WannaCry
- reuters
VIVA – Produsen pesawat terbang asal Amerika Serikat, Boeing mengungkapkan mendapat serangan virus komputer atau malware. Perusahaan menyebutkan malware yang menyerang sistem perusahaan yakni malware mendunia, WannaCry. Malware ini pada tahun lalu menghebohkan dunia sebab menyerang jaringan komputer pada lebih dari 70 negara.
Dikutip dari Reuters, Kamis 29 Maret 2018, Boeing melaporkan serangan WannaCry hanya berdampak pada sejumlah kecil sistem perusahaan. Boeing mengaku pihaknya cepat dan sigap menangani permasalahan tersebut.
Wakil Presiden Komunikasi Komersial Pesawat Boeing, Linda Mills, mengatakan melalui email, serangan WannaCry tidak berdampak pada produksi atau pengiriman pesawat.
Dalam laporan Seattle Times, Mills mengatakan Boeing telah melakukan pengecekan final dan kerentanan sistem hanya terjadi pada sejumlah kecil mesin pesawat.
"Kami telah memberikan tambalan software. Tidak ada interupsi pada program jet 777 atau program kami yang lain," jelasnya.
Mills mengatakan, serangan WannaCry hanya melanda sejumlah komputer di divisi Commercial Airplanes dan divisi militer serta layanan Boeing lain tidak terdampak serangan tersebut.
Saat menyadari sistem Boeing disusupi WannaCry, Kepala Teknisi Boeing Commercial Airplane Production Engineering, Mike VanderWel langsung mengirimkan memo darurat untuk mengendalikan krisis. VanderWel meminta semua karyawan yang bisa mengendalikan virus itu untuk membantu turun tangan menangani permasalahan.
Dalam memonya, VanderWel mengatakan awalnya perusahanaan khawatir WannaCry bisa mengontaminasi peralatan yang dipakai dalam pengujian pesawat fungsional dan akhirnya bisa menyebar ke perangkat lunak pesawat. Tapi untungnya hal itu bisa ditangani dengan cepat. (ren)