Menangkap Keindahan Galata Tower Turki dengan Samsung Galaxy S10 Plus
VIVA – Memiliki sebuah smartphone keren membuat kita gregetan untuk selalu mengabadikan apa saja lewat jepretan kameranya. Kebetulan Viva.co.id mendapat kesempatan untuk bisa mengikuti workshop di Turki, mengulas fitur-fitur canggih yang ada di kamera Samsung Galaxy S10 Plus.
Kamis, 22 Maret 2019, kami mencoba mengeksplorasi fitur kamera di salah satu obyek wisata di Turki, yakni Galata Tower. Arsitektur batu yang dibuat 600 tahun lalu ini menjulang sampai hampir 66 meter dengan diameter 16 meter. Di bagian paling atas, kita bisa melihat pemandangan luas wilayah yang terletak di dua benua sekaligus, Asia dan Eropa.
Dalam sejarahnya, menara ini didirikan sebagai pengawas pertahanan kota. Pada 1717, Ottoman mulai menggunakan menara untuk melihat sumber kebakaran di kota. Pada 1794, pada masa pemerintahan Sultan Selim III, membuat atap menara dari timah dan kayu. Pada tahun 1875, saat badai, atap berbentuk kerucut di bagian atas bangunan itu hancur. Menara ini tetap tanpa atap kerucut.
Bertahun-tahun kemudian, pada 1965-1967, selama Republik Turki, topi kerucut asli dikembalikan. Selama ini restorasi akhir tahun 1960-an, interior kayu menara digantikan oleh struktur beton. Menara itu kemudian dikomersialisasikan atau dibuka untuk umum.
Sebelum memulai mengabadikan perjalanan ke Galata, fotografer dan videografer ternama Jay Subiyakto memberikan tips. Dia menyarankan setidaknya ada beberapa fitur penting yang bisa digunakan. Selain Super Steady, Live Focus dan wide angle merupakan fitur yang bisa diandalkan untuk menjepret Galata Tower.
"Mengambil foto, yang penting harus tahu narasinya. Apa gunanya tower itu, bagaimana sejarahnya, dan lain-lain. Foto Panorama berguna untuk mengambil scene yang lebih luas. Pastikan Gunakan wide angle dan posisi kamera vertikal," kata Jay saat menuju Galata Tower, Istanbul, Turki.
Untuk menuju ke sana, kita harus masuk ke dalam sebuah wilayah dengan jalanan yang cukup untuk masuk 2 mobil kecil. Bus tidak bisa masuk. Jalannya agak menanjak. Untuk mengabadikan perjalanan, kami memutuskan untuk mengaktifkan fitur Hyperlapse dengan terlebih dahulu menyalakan Super Steady yang ada di kamera belakang Samsung Galaxy S10 Plus.
Oia, jangan lupa juga mengaktifkan Smart Suggestion yang ada di pengaturan kamera. Fitur ini sangat berguna untuk bisa mengambil gambar arsitektur atau pemandangan dari atas Galata Tower dengan komposisi yang sesuai.
Di pertengahan jalan, wujud menara sudah mulai terlihat. Kita bisa mendekat sedikit untuk mengambil gambar menara dari posisi depan. Gunakan kamera belakang dan pastikan posisi kamera vertikal dengan mengaktifkan fitur Wide Angle (ikon dua daun).
Tiba di tangga masuk, kita harus antre untuk membeli tiket. Antrean memang cukup panjang karena ruangan di Galata Tower tidak terlalu besar. Bahkan untuk menaiki lift pun harus masuk 6 orang per sesi.
Keluar lift, kita harus menaikin 4 kali putaran anak tangga. Di sini kita bisa mengandalkan Hyperlapse. Tujuan akhirnya adalah sebuah restoran yang menyediakan pintu akses ke balkon menara. Ukuran balkon yang sempit dan memutar membuat kita harus berhati-hati dan memegang smartphone dengan kuat agar tak terjatuh.
Di atas menara ini kita disuguhkan wilayah di dua benua yang dibelah oleh selat Bosphorus. Untuk memotret sisi dramatis dari dua wilayah yang terbelah itu, kita bisa mengarahkan kamera ke selat bosphorus dengan menggunakan live focus mode perbesar. Atau bisa juga menggunakan ultra wide angle atau panorama agar bisa menangkap suasana kedua wilayah dengan lebih luas.
Oia, jangan gunakan fitur Wide Angle dengan memasukkan objek orang saat memfoto pemandangan (scenery). Karena foto orang tersebut akan terlihat melengkung sesuai dengan komposisi lensa wide angle.
Pastikan juga kamu sudah mengaktifkan fitur Smart Suggestion untuk mendapatkan komposisi objek gambar yang terbaik.