Indonesia Kembangkan Teknologi Aquaculture Baru

Ilustrasi tambak udang.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA – Teknologi sudah sejak lama membantu masyarakat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Mulai dari ditemukannya arus listrik, hingga kendaraan sebagai alat transportasi.

Jangan Salah Paham! Ini Penjelasan Lengkap Crypto & Bitcoin (BTC) untuk Pemula

Dalam bidang pertanian juga sudah banyak sekali contoh dari penerapan ilmu pengetahuan, seperti menciptakan varietas baru yang tahan hama dan bisa cepat dipanen serta pemanfaatan kotoran hewan dan sampah untuk biogas.

Beberapa dari temuan itu merupakan karya asli anak bangsa, yang dikembangkan sesuai dengan kondisi serta permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sehari-hari.

Perempuan sebagai Pelopor Inovasi Teknologi dan Kecanggihan AI, Wamen Dikti Saintek Tegaskan Tak Ada Perbedaan Gender

Terbaru adalah teknologi budidaya udang yang disebut Ultra Intensive Aquaculture Technology, yang sedang dikembangkan di Millenial Shrimp Farm Situbondo dan juga di Lovina Bali.

Teknologi ini diciptakan oleh anak bangsa, yaitu Dr Joe dari Elon Research Center Lovina Bali bekerja sama dengan Dr Wendi Tri Prabowo yang merupakan salah satu peneliti di Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo.

Ahmad Sahroni Dibuat Tercengang Lihat Kecanggihan Alat Sadap Milik Kejaksaan Agung

Kelebihan teknologi ini dibanding yang sudah ada yakni kepadatan tebar mencapai 2.000 ekor per meter kubik. Dalam masa pemeliharaan 50 hari, berat rata-rata yang dicapai bisa mencapai 10 gram dengan produktivitas 80 ton per hektare dan FCR 1.6.

Teknologi budidaya Aqua Agriculture.

Photo :
  • Istimewa

Atas prestasi tersebut, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba memberikan apresiasi atas inovasi teknologi budidaya udang vaname terbaru itu. Ia juga akan memberikan dukungan penuh, untuk dikembangkan di Jembrana Bali.

“Kami akan menjadikan Jembrana sebagai salah satu sentra produksi udang vaname di Indonesia, hal ini juga sesuai arahan Gubernur Bali, yang memberi target 50 persen produksi udang bali untuk Kabupaten Jembrana,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu 23 Oktober 2021.

Dr Joe menuturkan, bahwa Jembrana Bali memang salah satu daerah yang cocok untuk menerapkan teknologi itu,

"Kondisi perairan laut di Jembrana sangat cocok untuk teknologi ini, perairan lautnya sangat bagus karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, airnya masih bersih dan kandungan mineral dan seluruh parameter kualitas air terpenuhi" tuturnya.

Ilustrasi cuaca panas/ekstrem.

2 Teknologi Diyakini Cocok untuk Iklim Tropis seperti Indonesia

Dengan dua teknologi, quartz dan fibra, maka dinding akan terlindungi dari cuaca ekstrem, sinar ultraviolet/Matahari, dan jamur.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024