6 Teknologi Ruang Angkasa di Dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi luar angkasa.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Memikirkan industri luar angkasa, banyak orang menganggapnya sebagai sesuatu yang jauh dan tidak dapat ditembus. Namun kebanyakan orang bahkan tidak sadar bahwa selama ini mereka menggunakan teknologi luar angkasa setiap hari.

5 Teknologi Global yang Harus Diadopsi di Indonesia

Menjelang Hari Kosmonautika, Dmitry Eremenko, seorang peneliti senior di Moscow Museum of Cosmonautics, berbagi pandangannya tentang teknologi ruang angkasa yang telah memasuki kehidupan sehari-hari.

1. Komunikasi dan Navigasi

48 Tahun Taiwan Technical Mission di Indonesia, TETO Dorong Peningkatan Kerja Sama Sektor Pertanian

Hal pertama, tentu saja, adalah komunikasi dan navigasi. Internet, TV satelit dan GPS yang kita gunakan semua adalah pencapaian industri luar angkasa. Satelit diluncurkan dan berfungsi sebagai semacam jembatan antara Bumi dan luar angkasa.

2. Alat-alat Listrik Nirkabel

Egi-Syaiful Siap Latih dan Damping Pedagang Lampung Selatan Adaptasi dengan Teknologi

Berkat teknologi luar angkasa, alat-alat listrik nirkabel telah memasuki kehidupan kita sehari-hari. Misi luar angkasa Apollo, menggunakan bor portabel untuk mengekstraksi tanah dari permukaan bulan.

Black & Decker mengembangkan program komputer untuk mengoptimalkan desain motor bor dan memastikan konsumsi energi minimal. Program ini telah mengarah pada pengembangan berbagai alat nirkabel portabel konsumen, medis dan industri, termasuk penyebut debu Dustbuster yang populer.

3. Scratch Proof Lenses

Di luar angkasa, banyak partikel debu bergerak dengan kecepatan luar biasa dan dapat merusak kaca helm astronot. Pada tahun 1970-an, Pusat Penelitian Lewis mengembangkan lapisan khusus berdasarkan pada struktur karbon intan.

Lapisan ini 10 kali lebih tahan terhadap goresan daripada kaca biasa, yang memungkinkan untuk digunakan dlam astronautika. Saat ini, teknologi ini digunakan dalam produksi berbagai macam kacamata biasa.

4. Pakaian Medis

Dengan era penerbangan luar angkasa berawak, menjadi jelas bahwa di bawah gravitasi nol, sistem tubuh manusia akan sangat terganggu. Atrofi otot, volume tulang menurun dan koordinasi tubuh terganggu.

Untuk mencegah konsekuensi negatif berada di gravitasi nol, dokter ruang angkasa dan ahli fisiologi Soviet mengembangkan pakaian beban yang memberi tekanan pada sistem alat gerak astronot.

"Banyak pakaian medis seperti misalnya Penguin, Regent, Adelie sekarang digunakan untuk merawat orang-orang dengan gangguan sistem alat gerak, celebral palsy dan penyakit Parkinson," kata Eremenko, dilansir dari situs Sputniknews, Selasa 14 April 2020.

Dengan adanya kostum ini, dokter membantu anak-anak dengan cerebral palsy untuk berjalan dan meningkatkan mobilitas. Kostum ini juga digunakan untuk merehabilitasi penderita stroke.

5. Kawat Gigi Tidak Berwarna

Kawat gigi tidak berwarna muncul berkat industri luar angkasa. Bahannya terbuat dari alumina polikristalin, yang diciptakan oleh NASA bersama dengan Ceradyne untuk melindungi kepala rudal yang dipandu inframerah, karena bahan ini transparan terhadap radiasi inframerah.

6. Teflon dan Velcro

Teflon dan Velcro adalah penemuan paling terkenal yang sering dikaitkan dengan teknologi ruang angkasa. Kedua teknologi ini ditemukan jauh sebelum manusia terbang ke luar angkasa, tetapi mereka telah menyebar luas hanya setelah mereka masuk ke industri luar angkasa.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni

Ahmad Sahroni Dibuat Tercengang Lihat Kecanggihan Alat Sadap Milik Kejaksaan Agung

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan alat sadap yang dimiliki oleh Kejaksaan Agung, luar biasa canggih. Bahkan itu diluar ekspektasinya. Tapi ada kurangnya

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024