Yuk! Cari Tahu Cara Kerja Google Maps
- Agus Tri Haryanto/Viva.co.id
VIVA – Kisah horor dan cerita seputar penampakan menyeramkan yang dibagikan di dunia maya sering kali menjadi suatu hal yang menarik untuk disimak. Apalagi jika kisah itu disertai dengan visual pendukung.
Dengan bantuan teknologi, Anda tidak hanya menemukan banyak cerita namun juga dapat menjelajahi tempat-tempat menyeramkan di dunia melalui perangkat Anda. Google Maps juga sempat membuat kumpulan daftar lima tempat yang menyeramkan melalui tur Street View ini.
Namun, seringkali muncul pertanyaan tentang cara Google Maps dan Street View dapat membantu jutaan pengguna untuk menjelajahi dunia. Jawabannya, perlu sejumlah langkah serta perpaduan pengguna, komunitas, dengan teknologi yang tepat.
Kami akan memberi Anda informasi lebih lanjut akan cara kami menyediakan informasi peta, juga mempelajari setiap elemen yang kami gunakan untuk membantu lebih dari satu miliar orang mencari rute, menjelajah dan melakukan banyak aktivitas, seperti dikutip dari keterangan resmi Google, Rabu, 31 Juli 2019.
Semua dimulai dengan citra
Citra satelit dan Street View telah sejak lama menjadi bagian penting dari cara Google mengidentifikasi tempat-tempat di dunia, di mana keduanya menunjukkan lokasi jalan raya, bangunan, alamat, bisnis di sebuah wilayah dan informasi penting lainnya seperti batas kecepatan yang berlaku setempat atau nama bisnis.
Pada 2007, Street View diluncurkan untuk membantu orang mengeksplorasi dunia secara virtual, dari kedalaman Antartika hingga puncak Gunung Kilimanjaro.
Dua belas tahun kemudian, mobil Street View dan alat trekker ini telah mengumpulkan lebih dari 170 miliar citra dari 87 negara. Dengan trekker terbaru yang dilengkapi sensor resolusi tinggi dan bukaan yang lebih tinggi, kualitas citra tangkapan telah menjadi jauh lebih baik.
Sentuhan manusia
Data dan citra adalah komponen kunci dalam pembuatan peta, tapi dua elemen ini bersifat statis dan tidak selalu bisa mengikuti kecepatan perubahan dunia.
Ini membawa pengguna ke elemen ketiga, yaitu orang-orang yang membantu kami mengaitkan semuanya.
Kami memiliki tim operasi data di seluruh dunia yang memainkan peran dalam hampir segala aspek pembuatan peta, dari mengumpulkan citra Street View dan menyaring sumber data yang otoritatif hingga memeriksa dan mengoreksi peta yang kurang akurat.
Kami juga mempunyai komunitas Local Guide dan pengguna Google Maps, yang kami dorong untuk mengoreksi peta melalui tombol Kirim Masukan dalam Google Maps.
Local Guides adalah sebuah fitur Google Maps yang memungkinkan para pengguna memberikan nilai untuk suatu tempat dengan rating, menjelaskan pengalaman yang dirasakan pengguna dengan ulasan, serta membagikan foto dan video.
Lalu, fitur ini juga menyampaikan analisis dengan jawaban, menanggapi pertanyaan tentang suatu tempat, mengupdate informasi dengan pengeditan tempat, menambahkan tempat yang belum ada, atau memverifikasi informasi dengan memeriksa fakta.
Mempercepat proses dengan machine learning
Citra, data yang otoritatif, dan input dari manusia telah membantu kami berkembang sampai saat ini, tetapi kami ingin membuat peta kami lebih berguna bagi lebih banyak orang dengan lebih cepat.
Untuk meningkatkan kecepatan pembuatan peta, kami pun memanfaatkan machine learning. Machine learning memungkinkan tim kami mengotomatiskan proses pembuatan peta sambil menjaga tingkat akurasi yang tinggi.
Jalan yang masih sangat panjang
Peta sangat penting untuk mendukung perkembangan masyarakat. Peta menghubungkan orang dengan satu sama lain, membantu menumbuhkan perekonomian dengan memungkinkan orang menemukan bisnis dan restoran baru, dan membantu orang melakukan berbagai aktivitas.
Setiap wilayah memiliki kebutuhan yang berbeda dan tantangannya sendiri dalam pembuatan peta. Karena memiliki basis pengguna yang aktif dan sangat besar, kami terus mempelajari hal baru tentang dunia dan memperbaiki Google Maps sesuai dengan informasi terbaru.