Tips Hindari Denda Batal Order Grab

Pengemudi ojek online Grab Indonesia
Sumber :
  • Instagram/@grabid

VIVA – Pembatalan sepihak baik oleh pengguna maupun pengemudi menjadi masalah dalam sistem perusahaan berbagi tumpangan alias ride-hailing.

Grab Ungkap 99 Persen Mitra Driver Tetap Layani Penumpang Meski Ada Demo

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata memberikan sejumlah tips untuk menghindari pembatalan tersebut. 

Menurutnya, komunikasi menjadi satu cara terbaik untuk menghindari pembatalan tersebut. Pengemudi membutuhkan kepastian caranya dengan berkomunikasi aktif yaitu dengan chat. 

"Karena pasti pengemudi itu membutuhkan kepastian itu yang nomor satu. Sehingga bagaimana, sih kepastian itu, yaitu aktif berkomunikasi. Jadi misalnya di awal, tolonglah di-chat, baleslah. 'Saya di titik ini'," ujar Ridzki, di Jakarta, Senin 24 Juni 2019. 

Menurutnya, jika tidak ingin menelepon bisa lewat chat pada aplikasi. Apalagi layanan itu bebas dari pulsa. 

Selain itu Ridzki menyarankan, untuk memeriksa titik penjemputan. Langkah ini perlu dilakukan sebab sering terjadi kesalahan titik lokasi karena tidak tepat. 

"Karena sering juga kesalahannya adalah memilih titik penjemputan yang tidak tepat. Mungkin namanya mirip tapi tempatnya jauh jadi tolong periksa juga," jelasnya. 

Grab Indonesia sedang menguji coba 'algoritma cancelation fee'. Uji coba ini dilakukan di Palembang dan Lampung selama satu bulan. 

Ridzki mengatakan, denda tidak akan dibebankan ke pengguna jika yang meminta pembatalan adalah pengemudi. Aspek ini juga menjadi bagian dari uji coba Grab. 

Dengan uji coba ini diharapkan tidak muncul lagi pembatalan yang semena-mena.