Wajib Tahu, 3 Mitos Tentang Baterai Ponsel
- Instagram/@mz.repairiphonekl
VIVA – Baterai merupakan salah satu komponen yang paling sering ditanyakan dari sebuah ponsel, seperti bagaimana cara mengisi daya baterai yang benar, misalnya.
Sayangnya, informasi soal baterai ponsel cenderung simpang siur dan tak jarang saling bertentangan, sehingga menimbulkan mitos keliru.
Ujung-ujungnya, pengguna menjadi bingung. Dikutip dari situs Metro, Rabu, 30 Januari 2019, berikut tiga mitos yang paling disorot mengenai baterai ponsel:
1. Charger ponsel sepanjang malam bikin baterai rusak
Ada anggapan bahwa mengisi daya atau charger ponsel sepanjang malam akan mengurangi kualitas baterai. Itu mitos. Faktanya, baterai di dalam ponsel diprogram untuk mati ketika muatan mencapai 100 persen atau 4,1 volt.
Adanya fakta ini mengartikan bahwa pemilik ponsel tidak perlu lagi khawatir mengenai ketentuan pengisian baterai. Terlebih, jika mereka terlelap tidur hingga pagi dan lupa mencabut charger yang mengaliri listrik ke ponselnya.
2. Habiskan baterai sebelum diisi kembali
Ini adalah mitos. Faktanya, pengguna tidak perlu menunggu sampai baterai benar-benar habis untuk kembali mengisi daya. Ada baiknya pemilik mengisi daya baterai dengan cara sedikit demi sedikit sepanjang waktu. Idealnya, daya baterai ponsel berada di 40-80 persen.
3. Suhu panas tidak memengaruhi baterai
Ketika musim dingin tiba maka suhu panas pada ponsel tetap tidak bisa dihindari. Seringkali pengguna mengatakan pengisian daya yang berlebihan adalah masalah naiknya suhu.
Faktanya, yang harus dipermasalahkan adalah panas Matahari yang dapat memengaruhi baterai.
Jika Anda meninggalkan ponsel di tempat yang langsung terpapar Matahari, maka baterainya akan lebih cepat habis. Akan lebih aman jika berada di suhu 32-95 derajat fahrenheit atau 0-35 derajat celcius.