Indonesia Sangat Kurang Tenaga IT Bidang AI
- Dok. VIVA/ Alika
VIVA – Bicara soal revolusi industri keempat, tak terlepas dari peranan teknologi. Mau tak mau, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi era itu, di mana akan terjadi shifting job - tenaga manusia digantikan oleh robot.Â
Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, yaitu kekurangan sumber daya manusia di bidang teknologi. Terlebih yang menguasai sektor kecerdasan buatan (Artifcial Intelligence).Â
Hal itu dikatakan Kepala Balitbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Basuki Yusuf Iskandar, di Jakarta, 6 Desember 2018, saat memberi sambutan di acara Google Developer Showcase 2018 yang diselenggarakan Google Indonesia.Â
"Rata-rata skill IT di Indonesia ini masih kurang. Terutama AI. Jadi, IT saja sudah kurang, kalau AI sangat kurang," kata Basuki.Â
Meski begitu, Basuki menyatakan masyarakat tak perlu pesimis. Indonesia sebenarnya memiliki banyak talenta di bidang teknologi, hanya tinggal dikembangkan.Â
Salah satu yang berkontribusi menambah SDM IT di Indonesia adalah Google. Perusahaan teknologi itu telah melatih 110 ribu pemuda Indonesia menjadi developer melalui beberapa program.
Tak hanya itu, baru-baru ini Google meluncurkan Machine Learning Crash Course (MLCC), kursus singkat yang memberikan pembelajaran tentang machine learning.Â
MLCC merupakan bagian dari Learn with Google AI yang menyediakan latihan pemrograman, visualisasi yang interaktif, dan video dari pakar machine learning di Google. Aksesnya bisa didapat secara gratis. Bahkan, untuk memudahkan developer Indonesia belajar, MLCC telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.Â
Adanya pelatihan dan inisiatif dari Google terkait teknologi tersebut, diapresiasi oleh Basuki. Ia menyatakan terima kasih karena Google turut berperan nyata dalam menambah SDM IT di Indonesia.Â
"Saya sangat berterima kasih pada Google, karena SDM IT bertambah, dari yang sangat kurang menjadi (hanya) kurang," katanya.Â
Ke depannya, menurut Basuki, pemerintah dan Kemenkominfo terus berupaya agar tenaga IT makin bertambah. "Tapi kita nanti fokus pada coding, karena ini menjadi dasar dari teknologi," ujarnya. (sar)