Adobe Ciptakan Software yang Bisa Identifikasi Foto Editan

Aplikasi Software Adobe System
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson

VIVA – Perusahaan perangkat lunak Adobe sedang mengembangkan software baru dengan menggunakan artificial intelligence. Penggunaan teknologi ini untuk membantu menemukan gambar yang telah dimanipulasi sebelumnya.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Dengan perangkat ini, orang akan mudah menemukannya. Menurut Adobe, saat sebuah gambar diedit, orang yang mengeditnya akan meninggalkan beberapa bukti. Celah inilah yang dimanfaatkan Adobe untuk mengidentifikasinya.

Tim itu menunjukkan tiga hal yang bisa diperhatikan untuk meneliti gambar yang diedit. Pertama splicing, yaitu obyek yang ditambahkan pada suatu gambar. Kedua copy move, yaki membuat obyek menjadi kembar atau banyak dalam gambar yang sama. Serta terakhir teknik penghapusan, untuk menghapus obyek dari gambar.

Uji Kejelian! Bisakah Kamu Temukan Wanita yang Tersembunyi dalam Gambar?

Untuk mengembangkan software ini, tim peneliti Adobe tak sendiri. Mereka turut menggandeng para peneliti dari Universitas Maryland. Mereka memberikan kepada tim ribuan gambar palsu dan mengajarkan software tersebut bekerja dengan baik.

Setelah diajarkan, AI milik Adobe ini diklaim bisa mengenali gambar yang telah dimodifikasi dalam hitungan detik. Dilansir Tech Times, Senin, 25 Juni 2018, AI milik Adobe diajarkan untuk mencari perbedaan dari beragam warna yang telah diubah.

Hadirkan Inovasi untuk Indonesia, 4 Peneliti Perempuan Raih Penghargaan L’Oreal - UNESCO For Women in Science 2024

Metode lainnya dengan membuat noise dari gambar itu. Noise adalah variasi warna dan kecerahaan secara random yang disebabkan oleh sensor kamera.

Sebelum Adobe sejumlah perusahaan seperti Facebook, Twitter, dan Google juga telah meningkatkan kemampuan mereka untuk memberantas berita palsu dan informasi salah. (mus)

Peneliti Nusantara Foundation, Imam Rozikin

Peneliti Asing di Indonesia Meningkat, Pemerintah Diminta Waspada

Berdasarkan pengalaman historis, penjajahan Belanda tidak hanya mengandalkan kekuatan militer, tetapi juga riset antropologi, politik, dan sosial.

img_title
VIVA.co.id
1 Januari 2025