Bahaya yang Terjadi saat USB Drive Dilepas Paksa
- REUTERS
VIVA – Saat kita memasukkan USB Drive ke dalam laptop atau PC, lalu memindahkan data, kita kerap ingin cepat-cepat berlalu sehingga perangkat tersebut harus dilepas secara paksa. Yang terjadi, tak ada Safely Remove Hardware, file pun kemudian menjadi korup.
Dilansir melalui Science Alert, seharusnya pengguna bisa lebih bersabar sedikit untuk menunggu sebelum melepaskan USB Drive tersebut. Istilah kerennya, Safely Remove Hardware. Padahal waktu menunggunya pun tidak lama, rata-rata hanya 30 detik.
"Menunggu waktu tambahan 30 detik terkadang diperlukan untuk meng-eject USB Drive kita. Cara itu akan membuat file dan data yang tersimpan, termasuk software di dalamnya, tetap aman," ujar seorang ahli komputer, Philip Remaker, dalam sebuah tanya jawab di Quora.
Menurutnya, sistem operasi di laptop telah diprogram untuk memperlakukan drive eksternal (seperti USB stick), selalu menempel terus di port-nya. Artinya, laptop akan selalu menganggap file di dalam USB selalu bisa diakses tanpa batasan waktu, dan hal ini mengubah cara interaksi laptop dengan flash drive.
"Ini artinya, jika sebuah program dalam komputer hanya 'membaca file' dan tidak melakukan penyimpanan informasi ke drive, kemungkinan ini tidak akan membuat file rusak jika dilepas paksa. Tapi risikonya justru melanda komputer kita. Gejala kerusakan mulai dari data yang hilang, file system yang korup, program yang rusak, atau komputer nge-hang dan harus di-reboot," jelas Remaker.
Sebaliknya, jika kita mengubah atau mengunggah informasi baru ke drive, tak peduli berapa lama, situasinya akan sedikit lebih berisiko. Hal ini dikarenakan sistem operasi kita terlalu efisien untuk memberhentikan operasi dengan mudah, dan menyimpan informasi yang diberikan.Â
"Untuk efisiensi, laptop tidak benar-benar 'me-write' file sampai ada banyak files yang dipindah. Dengan meng-eject USB, sama saja dengan memerintahkan komputer untuk memulai melakukan 'writing'. Nah, jika anda memindahkan usb drive tanpa peringatan ke komputer, kemungkinan laptop belum selesai melakukan 'writing' ke drive," tambah Rachel Z. Arndt.
Intinya, melepas paksa eksternal drive bisa membuat file anda hilang selamanya, walaupun sudah di save berjam-jam lalu. Setidaknya ada tiga perintah yang harus dikerjakan laptop saat pengguna melakukan 'safely remove hardware',
1. Mempercepat proses writing ke disk
2. Memberikan peringatan kepada semua program komputer yang berjalan dan berhubungan dengan disk, untuk berhenti bekerja
3. Memperingatkan pengguna ketika program gagal disalin, dan masih ada file yang terbuka.
Nah, sudah mengerti kan pentingnya 'safely remove hardware', yang hanya butuh 30 detik? (ase)