Tips Motret Gerhana Bulan Total Pakai Smartphone
- www.i1.wp.com
VIVA – Gerhana bulan total akan bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada 31 Januari 2018. Pada akhir bulan itu, bulan masuk dalam kategori purnama. Menariknya fenomena purnama ini merupakan yang kedua dalam sebulan. Purnama pertama pada Januari terjadi pada 1 Januari 2018. Purnama kedua dalam siklus satu bulan biasa disebut Blue Moon.
Selain Blue Moon, mengingat jarak bulan dengan bumi saat gerhana, masih dalam jarak yang terdekat dengan bumi, maka purnama ini disebut juga Supermoon. Purnama akan terlihat lebih besar dibanding purnama biasanya.
Momen gerhana bulan total nanti dengan kondisi Supermoon dan Blue Moon, menarik untuk diamati. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengabadikan gerhana bulan total tersebut.
Penikmat astronomi dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), Ronny Syamara, menuturkan memotret gerhana bulan total bakal optimal dengan menggunakan lensa panjang (tele). Bagi pengguna kamera DLSR, Ronny menyarankan, minimum lensa tele yang digunakan yaitu 300 mm.
Sementara untuk pengguna smartphone, menurutnya, masih bisa memotret optimal gerhana bulan tersebut. Agar maksimal hasilnya, smartphone dipadu dengan perangkat lain.
"Lebih baik jika memotret gerhana bulan total dengan memadukan smartphone atau kamera poket dengan teleskop atau teropong," kata Ronny kepada VIVA, Selasa malam 23 Januari 2018.
Dalam perpaduan kamera smartphone atau poket dengan teropong, konsep fokus fotografi yang dipakai adalah afocal.
"Afocal yaitu dengan meletakkan dan menyejajarkan kamera dengan lensa okuler (eyepiece) yang terpasang pada teleskop," tutur staf Planetarium Jakarta tersebut.
Konsep fotografi afocal
Untuk lokasi pengamatan gerhana bulan total Ronny mengatakan bisa di mana saja. Usahakan cari tempat motret di ruang terbuka dan minim polusi cahaya di sekitar lokasi.
Sementara itu, pengamat astronomi di LangitSelatan, Avivah Yamani merinci proses awal hingga akhir Bulan Super Darah Biru seperti dikutip dalam tulisannya di laman LangitSelatan:
Waktu Indonesia Bagian Barat
Awal Gerhana Penumbral | 17:51:15 WIB |
Awal Gerhana Sebagian | 18:48:27 WIB |
Awal Gerhana Total | 19:51:47 WIB |
Puncak Gerhana | 20:31:00 WIB |
Akhir Gerhana Total | 21:07:51 WIB |
Akhir Gerhana Sebagian | 22:11:11 WIB |
Akhir Gerhana Penumbral | 23:08:27 WIB |
Waktu Indonesia Bagian Tengah
Awal Gerhana Penumbral | 18:51:15 WITA |
Awal Gerhana Sebagian | 19:48:27 WITA |
Awal Gerhana Total | 20:51:47 WITA |
Puncak Gerhana | 21:31:00 WITA |
Akhir Gerhana Total | 22:07:51 WITA |
Akhir Gerhana Sebagian | 23:11:11 WITA |
Akhir Gerhana Penumbral | 00:08:27 WITA – 1 Februari 2018 |
Waktu Indonesia Bagian Timur
Awal Gerhana Penumbral | 19:51:15 WIT |
Awal Gerhana Sebagian | 20:48:27 WIT |
Awal Gerhana Total | 21:51:47 WIT |
Puncak Gerhana | 22:31:00 WIT |
Akhir Gerhana Total | 23:07:51 WIT |
Akhir Gerhana Sebagian | 00:11:11 WIT – 1 Februari 2018 |
Akhir Gerhana Penumbral | 01:08:27 WIT |