Hacker Bisa Jebol Sistem Keamanan Nintendo Switch

Nintendo Switch.
Sumber :
  • www.digitaltrends.com

VIVA – Kelompok peretas atau hacker mengaku telah menciptakan eksploit untuk menjebol sistem keamanan game Nintendo Switch.

Umumnya, eksploit digunakan sebagai cara bagi para gamer untuk memainkan suatu game secara ilegal, atau menjalankan aplikasi dan game buatan user.

Eksploit adalah sebuah kode untuk mencari dan menyerang keamanan komputer secara spesifik.

Mengutip situs Kotaku, Jumat, 19 Januari 2018, kelompok hacker yang disebut Team Xecuter merilis sebuah video yang sedang menjalankan program kustom dan mengklaim telah menciptakan kode eksploit atau virus yang tidak bisa ditambal (patched).

Mereka juga mengumumkan satu solusi untuk menjalankan custom firmware untuk Switch. Solusi ini dapat dijalankan pada Nintendo Switch dengan versi firmware apa pun.

Kelompok ini sebenarnya sudah berkecimpung di dunia peretasan konsol sejak lama. Mereka memang dikenal jago membuka celah bagi sekuritas pada banyak konsol, seperti Xbox hingga Xbox 360.

Dengan bobolnya sistem keamanan Nintendo Switch, sekali lagi, ini membuktikan bahwa mereka 'khatam' menjebol konsol mana pun.

Pada November 2017, muncul kabar bahwa sebuah komunitas peretas telah berhasil mengeksploitasi firmware 3.0.0 dari Nintendo Switch, dan bahkan sempat merilis prosedur melakukan eksploit.

Indodax Diserang Hacker Korut, Oscar Darmawan Buka-bukaan Proses Pemulihannya

Akan tetapi, Nintendo buru-buru memperbarui firmware agar tidak dibobol. Dirilis sejak 3 Maret 2017, penjualan Nintendo Switch berhasil mengungguli PlayStation 4 dan Xbox One.

Saat ini, pengguna Switch telah bisa mencoba beberapa video game eksklusif di antaranya seperti Mario+Rabbids: Kingdom Battle, The Legend of Zelda: Breath of the Wild, serta Mario Kart 8 Deluxe.

Hacker Pembobol Indodax Diduga Kelompok Peretas Korut, Sudah 58 Kali Bobol Bursa Kripto
Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS).

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

Aktifitas spionase tersebut terutama menargetkan lembaga pemerintah, penyedia infrastruktur penting, dan industri utama, termasuk telekomunikasi, pertahanan, dan energi.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024