Indonesia Bertarung di Final Esport Terbesar Asia Pasifik
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Final turnamen gaming terbesar di Asia-Pasifik Predator League 2018 dibuka di Jakarta, Jumat 18 Januari 2018. Final ini berlangsung hingga dua hari ke depan.
APAC predator 2018 diselenggarakan oleh Acer Pan Pasifik ini diikuti 8 negara yaitu India, Singapura, Srilanka, Thailand, Hong Kong, Indonesia, Fillipina, dan Malaysia. Delapan tim yang mewakili masing-masing negara yaitu Boom.ID (Indonesia), Signify (India), Geek Fam (Malaysia), Alpha Red (Thailand), Azure eSport (Hong Kong), Ten Twenty (Singapura), Quod Pro Quo (Filipina), dan We Say No! (Sri Lanka).
Babak penyisihan kompetisi esport terbesar di Asia Pasifik ini sudah dimulai sejak Oktober 2017. Antusias para gamer di delapan negara juga sangat tinggi terbukti dengan peserta yang mencapai 1.197 tim di seluruh negara peserta.
"Dengan melibatkan pemain esport terbaik, kami bertujuan untuk menunjukkan keahlian mereka dan meningkatkan potensi mereka,” ujar President Acer Pan Asia Pasifik, Andrew Hou dalam pembukaan APAC Predator League 2018 di Jakarta, Jumat 19 Januari 2018.
Kota Jakarta dipilih untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan kompetisi tersebut pada tahun ini. Penentuan lokasi final ini berkat kegigihan dari Acer Indonesia.
"Karena pihak Acer Indonesia begitu bersemangat untuk bisa menjadi tuan rumah turnamen ini," jelas Hou.
Dalam sambutan tertulisnya, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, bangga Jakarta bisa menjadi tuan rumah babak akhir turnamen esport terbesar di Asia Pasifik ini. Melihat antusias dan banyaknya para gamer di Indonesia, Kemenpora berjanji akan mendukung penyelenggaraan turnamen esport berskala nasional.
"Memberi dukungan pada Acer untuk melakukan kejuaraan nasional esport secara resmi," jelas Imam.