Getolnya Peneliti Indonesia Cari Biang Keladi Demam Berdarah

Demam berdarah kembali mewabah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Selama ini belum ditemukan vaksin yang benar-benar membidik virus penyebab penyakit demam berdarah. Vaksin atau obat yang dipakai selama ini diperkirakan mulai resisten atau kuman tidak dapat lagi dibunuh dengan antibiotik.

Dengan begitu, para peneliti kembali mencari vaksin yang pas untuk mencegah penyebarannya.

Peneliti Laboratorium Virology dan Molecular Microbiology Universitas Indonesia, Beti Ernawati Dewi adalah ilmuwan yang meneliti penyebaran cepat penyakit yang disebabkan oleh virus dengue tersebut.

Ia bersama peneliti dari Inggris mengidentifikasi faktor dari host atau pasien yang terserang virus dengue. Menurut Beti, selama ini belum ada penelitian yang menganalisis dan mengidentifikasi penyebab demam berdarah secara menyeluruh.

"Kita menggabungkan semua faktor. Kita teliti untuk menemukan penyebab virus dengue ini. Apakah serotipe virus itu mempengaruhi atau justru genotipe," kata dia di Jakarta, Kamis, 11 Januari 2018.

Beti juga menjelaskan, dari sisi virus di Indonesia misalnya, sudah diidentifikasi terdapat 4 jenis serotipe. Secara keseluruhan, virus tersebut ditelaah secara mendalam dan dibandingkan faktor keparahan dari virus dengue.

Dari sisi pasien, Beti menyebut usia dan jenis kelamin mempengaruhi virus dengue untuk berkembang. Ia menuturkan keistimewaan dari penelitian virus dengue ini adalah hubungan protein tubuh dengan virus dengue itu sendiri.

Analisis protein atau analisis proteomik akan dilakukan di Inggris, karena Indonesia belum bisa untuk menganalisis protein. 

Selain Menular, Demam Berdarah Bisa Berujung Kematian Jika Sudah Pernah Terinfeksi

"Jadi darah diambil dari pasien kemudian dianalisa semua proteinnya. Di mana protein yang terhenti karena virus dibandingkan protein pasien masuk kategori sedang atau parah," ungkap Beti.

Dengan demikian, ia melanjutkan, setelah faktor penyebab keparahan penyakit demam berdarah dipilah, Beti berharap bisa berdampak pada solusi dari faktor yang mereka temukan. "Kita bisa memanfaatkannya untuk menemukan antivirus," tuturnya.

Kasus DBD Makin Serius, Edukasi Pencegahan Dimulai dari Generasi Muda

Seperti diketahui, penelitian Beti merupakan salah satu dari 11 proyek kolaborasi riset dasar internasional yang lolos seleksi dari Program The UK Medical Research Council (MRC) bersama Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI).

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024