FPI dan Alumni 212 Tuding Facebook Tak Adil
- REUTERS/Thomas White
VIVA – Front Pembela Islam dan Alumni 212 menunda rencana mereka untuk demonstrasi di Kantor Facebook Indonesia. Penundaan aksi ini dilakukan lantaran masih berkoordinasi dengan semua elemen dalam keluarga besar Alumni 212.
Ketua Humas Presidium Alumni 212, Novel Chaidir Hasan Bamukmin, mengatakan nantinya mereka akan berdemonstrasi di Kantor Facebook Indonesia untuk menuntut keadilan. Mereka ingin media sosial populer itu mengakhiri sikap diskriminasinya.
"Kami meminta Facebook untuk adil. Blokir juga konten hoax versi negara. Mereka bilang hoax membangun itu dibiarkan," kata Novel, yang juga anggota Lembaga Dakwah FPI kepada VIVA, Jumat 5 Januari 2018.
Alumni 212 juga menuntut Facebook Indonesia untuk memblokir akun-akun LGBT, dan akun penista ulama, akun komunisme, dan akun pendukung program Yahudi, serta akun yang membuat kegaduhan, provokasi seperti akun Ade Armando itu.
Selain menuntut Facebook bersikap adil dalam menindak akun, Novel juga mendesak media sosial tersebut mengakhiri keberpihakan ke pemerintah.
Dia menilai Facebook Indonesia sudah jelas berpihak ke pemerintah. Buktinya akun-akun yang berkaitan dengan Alumni 212 juga ditindak Facebook.
"Semua Alumni 212 yang aktif di media sosial disikat. Foto Rizieq (Habib Rizieq) juga disikat, tak aktif lagi, Ustaz Somad juga disikat, akun kemanusiaan jangan diblokir dong," jelasnya.
Penghujung akhir tahun lalu, beberapa akun media sosial FPI tidak bisa diakses. Mengetahui akun mereka diblokir untuk kesekian kalinya, FPI kemudian menyerukan boikot Facebook, Twitter dan WhatsApp, dan menggunakan aplikasi lokal. (ren)