Pertama Kali, Mikroba Misterius Diidentifikasi di Antariksa

Astronaut NASA di ISS dalam ekspedisi 52, Peggy Whitson
Sumber :
  • NASA

VIVA – Untuk pertama kalinya, astronaut Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS berhasil mengidentifikasi mikroba tak dikenal di luar angkasa. Istimewanya, identifikasi mikroba itu dilakukan di dalam ISS. Biasanya sampel bakteri yang sudah 'ditangkap' dalam cawan petri akan dikirim ke Bumi untuk diidentifikasi.

Perlombaan ke Luar Angkasa Memanas, Enggak Nyangka Rekor Baru Terpecahkan

Dalam proses identifikasi, selain isolasi inti, astronaut juga memperbanyak sampel DNA mikroba sehingga bisa diurutkan. 

Dilansir NDTV, Selasa 2 Januari 2018, astronaut yang mengidentifikasi bakteri itu adalah astronaut dari Badan Luar Angkasa Amerika (NASA), Peggy Whitson, ahli mikrobiologi NASA dan Peneliti Utama Sarah Wallace serta tim pembimbing dari AS. 

Pasukan Khusus Dikirim untuk Bawa Pulang 2 Astronot Hidup-hidup

Wallace menjelaskan, proses pengambilan sampel hingga identifikasi melalui beberapa tahapan. Mulai dari pengumpulan sampel mikroba, amplifikasi oleh Reaksi Rantai Polimerase (PCR), kemudian pengurutan sampel dan pada tahap identifikasi mikroba.

Pengambilan sampel bakteri dilakukan dengan membuka cawan petri di berbagai permukaan di luar angkasa. Sepekan kemudian, bakteri tumbuh dan peneliti memindahkan sel-sel koloni bakteri yang tumbuh ke tabung uji. 

Duet China - Rusia Ancam Dominasi AS di Luar Angkasa

"Mulai dari pemindahan sel koloni belum kita lakukan sebelumnya," kata Wallace.

Setelah sel koloni terkumpul, barulah proses isolasi DNA dan mempersiapkannya untuk pengurutan. Langkah ini memungkinkan identifikasi organisme yang tidak diketahui.

Data yang didapat, lalu diturunkan ke tim di daratan bumi Houston untuk dianalisis dan diidentifikasi kembali. Tapi, jenis bakteri apa yang berhasil diidentifikasi belum dibeberkan tim astronaut ISS. 

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.

Perang Bintang AS dan China

Amerika Serikat (AS) merupakan ancaman terbesar bagi keamanan sehingga dapat memicu perlombaan senjata di luar angkasa, kata China.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024