Sebar Video 2 Pria Diduga Mesum, Sri Mulyani Minta Maaf
- Facebook Sri Mulyani
VIVA – Media sosial Facebook sempat heboh beberapa waktu lalu dengan kemunculan video yang diunggah seorang netizen bernama Sri Mulyani di akun Facebook pribadinya.
Kejadiannya saat itu Sri, yang tengah berkendara dengan ojek online, merekam video dua pria, seperti, bermesraan di atas sepeda motor yang berhenti karena sedang menunggu kereta lewat. Sri kemudian menegur keduanya.
Tak puas hanya menegur, Sri pun mengunggah video hasil rekamannya itu ke akun Facebook-nya. Sontak, banyak orang salah kaprah bahwa kedua pria warga negara asing itu adalah pasangan gay. Padahal keduanya adalah kakak-adik.
Hal ini diklarifikasi sendiri oleh Sri Mulyani, melalui pernyataannya di akun Facebook, Selasa, 26 Desember 2017, sekitar pukul 19.30 WIB.
Ia menceritakan kalau sudah bertemu dengan kerabat pria yang direkamnya di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, itu.
Pertemuan berlangsung di mal yang diawali dengan pesan yang diterimanya dari Mr B, kerabat kedua pria tersebut.
Sri mau bertemu sekalian mengakhiri hujatan dan ancaman yang ia terima via aplikasi pesan. Ia menganggap hujatan dan ancaman itu sebagai hukuman untuk dirinya.
Pemilik Rumah Baju Ritesadina ini juga mengatakan bahwa tulisan ini hasil kesepakatan dari kedua belah pihak. Berikut petikan isi permintaan maaf Sri Mulyani di akun Facebook-nya:
"Kemaren tgl 25 Des 17 sy bertemu dgn pihak/kerabat dari pria yg videonya sy viralkan, setelah sebelumnya sy dihubungi melalui messenger dan wa oleh Mr B.
Kita bertemu disalah satu Mall di Jakarta. Tdnya sy ingin pergi sendiri tp mnrut saran temen dan klrga sy, akhrnya sy membawa kerabat.
Krn setelah video yg sy viralkan kmrn banyaaaak sekali pesan mengancam dan menghujat sy di messenger. Sy tidak akan menghapus, sy anggap itu sebagai hukuman buat sy.
sy akui akibat sy viralkan video mrka, khalayak ramai jadi berasumsi tidak baik kpd mereka dan berakibat buruk bagi mereka yg berawal dari sy.
Sy lgsg meminta maaf atas perbuatan sy krn memviralkan video mrka dan menjelaskan kalau yg mereka lakukan di muka umum itu tidak lazim dilakukan di Indonesia. Tp katanya cara bercanda yg mereka lakukan itu lazim di kultur/ budaya mereka."