550 Ribu Petisi Online Berujung Kemenangan pada 2017
- VIVA/Mitra Angelia
VIVA – Pengguna wadah petisi online, Change.org semakin bertambah. Dari awal kemunculan platform ini pada 2012 dengan 8 ribu pengguna, pada tahun kelima pengguna Change.org mencapai 3 juta pengguna.
Campaigns Associate Indonesia Change.org, Dhenok Pratiwi mengatakan, penambahan bukan hanya pada jumlah pengguna. Jumlah petisi yang dibuat pun meningkat, terlihat dari data petisi yang dimenangkan. Dhenok mengatakan, pada tahun ini, 550 ribu petisi yang berhasil meraih kemenangan.
"Tahun lalu sekitar 300 ribuan, sekarang itu meningkat banget. Jadi memang kami prioritaskan membantu lebih banyak orang buat kampanye untuk pengaruh lebih besar, supaya mencapai kemenangan banyak tahun ini," tutur Dhenok di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis 21 Desember 2017.
Beberapa petisi yang dimenangkan yaitu petisi 'Etihad Airways Diskriminasi Disabilitas'. Petisi yang dibuat Dwi Ariani menceritakan diskriminasi yang dialami Dwi saat menaiki pesawat Etihad Airways.
Dwi diusir kru Etihad Airways karena menggunakan kursi roda tanpa ada yang mendampingi. Karena perlakuan tersebut, Dwi membuat petisi dan didukung hampir 50 ribu orang.
Perempuan itu juga membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Setelah hampir 2 tahun, pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutus bersalah Etihad Airways.
Petisi lainnya yang menyedot perhatian yaitu petisi 'KPK Tahan Setya Novanto'. Saat tersangka kasus korupsi e-KTP itu belum ditahan KPK, kemarahan publik tak terbendung. Apalagi, waktu itu Novanto masih menjabat sebagai ketua DPR.
Warganet Yansen Dinata, memulai petisi tersebut dengan meminta KPK segera menahan Novanto. Lebih dari 27 ribu orang mendukung petisi tersebut.
Publik juga terus menyuarakan desakan tersebut di media sosial dengan hashtag #tahanSN. Dalam waktu 3 bulan, akhirnya KPK menahan Novanto dan memproses kasusnya.
Petisi lainnya yang menang, yaitu petisi ‘Beruang Bandung’, ‘Hapuskan Larangan Pakai Jilbab di Kompetisi Basket’, dan ‘Tolak Tambang di Pulai Bangka Sulawesi Utara’.