Pesawat R80 Sudah Dipesan 155 Unit
- VIVA.co.id/setkab.go.id
VIVA – Meski masih direncanakan, pesawat anak negeri R80 akan terus dipasarkan. Pesawat berpenumpang 80 orang ini sudah banjir pesanan.
Chief Investment Officer PT RAI, Desra Firza Ghazfan mengatakan, pesawat R80 sudah dipesan sebanyak 155 unit. Rinciannya, 100 aircraft oleh Nam Air, 25 aircraft oleh Kalstar Aviation, 20 aircraft oleh Trigana Air, dan 10 aircraft dipesan oleh Aviastar.
"50 persen penjualan pesawat, ada di jarak dekat dan menengah. Di pasar itu, Indonesia punya kemampuan. Konyol Indonesia tidak bisa," ujar Desra, saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2017.
Agung Nugroho, selaku direktur utama RAI mengatakan, satu unit R80 dihargai US$23 juta. Tetapi, harga tersebut dipatok di 2013, harga kemudian ditentukan sesuai perkembangan nantinya.
Agung menjelaskan, saat ini, RAI dalam 'Fase 21', yaitu tahap persiapan masuk ke pengembangan skala penuh. Purwarupa ditargetkan terlaksana dari 2018 sampai 2022.
"Purwarupa dibikin enam, empat di antaranya akan diterbangkan, sertifikasi, dan pengujian terbang. Dua lagi pengujian kekuatan struktur, akhir dari fase di 2025, insy Allah dapat sertifikasi nasional," jelas Agung.
Artinya, setelah melewati proses sertifikasi, R80 akan diproduksi secara massal pada 2025.
Pesawat R80 murni buatan Indonesia. Arsiteknya adalah BJ Habibie, disponsori oleh PT RAI, dan dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
RAI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perancangan, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang, didirikan oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie bersama putra sulungnya Ilham Akbar Habibie.
RAI khusus mengembangkan pesawat udara R80, untuk menjawab kebutuhan angkutan udara regional di Indonesia dan pasar internasional.