Kirim Uang ke Luar Negeri Lebih Cepat dengan Blockchain

Direktur Utama IBM Indonesia, Gunawan Susanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis

VIVA – Indonesia selangkah lagi menuju penerapan teknologi Blockchain untuk industri perbankan. Perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat, IBM, mengajak beberapa bank di Indonesia untuk mengamati penerapan teknologi ini.

Cryptocurrency Layak Dipertimbangkan sebagai Masa Depan Investasi? Pahami lebih Lanjut!

Direktur Utama IBM Indonesia, Gunawan Susanto, menjelaskan bahwa manfaat teknologi Blockchain untuk industri perbankan adalah mempercepat transaksi pengiriman uang dari satu negara ke negara lain.

Selama ini, untuk transaksi pengiriman uang harus melalui negara yang bersangkutan dahulu baru masuk ke bank di negara tersebut.

Anda Investor Ethereum? Ini Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Ethereum Fork

"Kami bukan dalam artian sudah ada kontrak kerja sama, tapi kami menfasilitasi bank tersebut untuk bisa menjadi observer atau pengamat, yang menyetujui untuk melihat ada empat bank," ujar Gunawan kepada VIVA, Jumat, 8 Desember 2017.

Secara resmi, kata dia, teknologi blockchain dipakai untuk transaksi pengiriman antar negara 'go live' pada kuartal I 2018. 

Penandatanganan Kerja Sama Blockchain di KJRI Dubai

Di sinilah empat bank tersebut mengamati penerapan teknologi Blockchain. "Maaf empat bank ini namanya tidak bisa kita sebutkan. Mereka akan melihat teknologinya seperti apa, caranya, seberapa efisien, ada feedback-nya seperti apa," jelas Gunawan.

Namun, ia mengaku bila IBM terus melaporkan perkembangan Blockchain kepada Otoritas Jasa Keuangan agar teknologi ini bisa resmi dengan aturan dari pemerintah Indonesia.

Gunawan menambahkan, dengan teknologi Blockchain, transaksi sampai uang diterima dari pengirim ke penerima hanya dalam waktu 15 detik.

Seperti diketahui, Blockchain adalah sistem yang berisi kumpulan data transaksi, atau biasa disebut dengan blok. Masing-masing blok ini dilindungi dengan sandi-sandi yang rumit.

Blockchain merupakan basis data yang bisa dilihat secara umum (open source). Teknologi ini seperti buku kas induk di bank yang mencatat semua transaksi nasabah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya