Denny Siregar 'Didamprat' Menteri Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Dunia Twitter nasional lagi heboh dengan cuitan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Dalam salah satu tweet-nya, dia me-mention pegiat media sosial Denny Siregar. Apa yang dicuitkan?

#STYOut Rajai Trending Topic Usai Timnas Indonesia Dihajar Jepang, Erik Ten Hag Calon Pelatih Baru?

Ternyata Menteri Susi “mendamprat” seleb media sosial yang namanya makin terkenal usai tampil menjadi pembicara di ILC karena cuitannya kerap membawa-bawa  akun menteri yang dikenal tegas itu.

"Pak Denny dkk lainnya, saya mohon sekali untuk tidak masuk/membawa account saya ke dalam percakapan agama, Like Dislike dan hal negatif lainnya," tulis akun Menteri Susi.

Maarten Paes Nikmati Jakarta Diiringi Lagu Kopi Dangdut, Sampai Jadi ....

Melihat postingan itu, warganet langsung membela Menteri Susi. Banyak komentar di cuitan Menteri Susi yang meminta Denny Siregar 'ditenggelamkan' seperti hukuman yang diberikan Menteri Susi pada kapal ilegal di perairan Indonesia.

Najwa Shihab Trending di X, Nikita Mirzani Ikut-ikutan Komentar

“Maksud hati ingin loncat dari kolam ke laut lepas, eh malah kelelep ditenggelamkan sama bu Susi hehehe..” tulis seorang netizen.

"Begitulah kalau orang bodoh yg tidak punya kepercayaan diri, dia akan berusaha mencari teman untuk mendukung argumennya yg mentah. Biar dikira hebat, buk Susi dibawa-bawa. Nasib mu @Dennysiregar7 kok yo, pekok men dan sama pekoknya dg @ustadabujanda," tulis netizen lainnya.

"Teggelemin aja bu..udah bodoh SKSD jg," kata lainnya.

Denny Siregar memang mendadak terkenal setelah Twitternya dipenuhi dengan cuitan yang kontroversial. Apalagi saat aktif mengomentari acara Reuni 212 yang berlangsung di Monas. Sampai-sampai ia pun diminta tvOne untuk berbicara di program tv Indonesia Lawyers Club (ILC), yang disiarkan pada Selasa malam 5 Desember 2017.

Sayangnya, banyak warganet yang tidak puas dengan performanya di ILC kala itu, karena dianggap tidak segarang cuitannya di medsos. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya