Jangan Gunakan Glitter untuk Natal, Apa Bahayanya?
- Pixabay
VIVA – Para ahli konservasi laut meminta, siapa saja yang merayakan Natal agar tidak menggunakan glitter untuk menghiasi kartu maupun pohon Natal. Glitter merupakan mikroplastik yang berbahaya bagi lingkungan.
Seperti dilansir Mirror, Senin, 4 Desember 2017, seorang antropolog lingkungan di Massey University, Selandia Baru, Trisia Farrelly menjelaskan, mikroplastik merupakan potongan kecil plastik, panjangnya kurang dari lima milimeter.
Dengan begitu, mudah ditelan oleh ikan dan hewan laut lainnya, dan juga bisa berakhir pada manusia saat memakan makanan laut.
Partikel kecil ini, kata Farrelly, dengan mudah melewati sistem penyaringan air dan berakhir di lautan dan saluran air menimbulkan ancaman potensial bagi kehidupan akuatik.
Kebanyakan glitter terbuat dari aluminium dan plastik yang disebut PET. Bahan tersebut melepaskan zat kimia yang mengganggu hormon dalam tubuh hewan dan manusia.
"Bahan kimia tersebut telah dikaitkan dengan timbulnya penyakit kanker dan neurologis. Jika dikonsumsi oleh hewan laut akan berakibat fatal untuk kelangsungan hidupnya," ujar Farrelly.
Untuk itu, para ilmuwan mengusulkan agar anak-anak menggunakan beras dan kacang saja untuk menghiasi kartu Natal mereka. Kemudian, mencari opsi lain untuk menghias pohon Natal.
Diketahui, sebelumnya glitter dipersoalkan pada produk kesehatan dan kecantikan, seperti beberapa pembersih dan pasta gigi. Ketika digunakan otomatis akan terbuang dari saluran air dan mengalir ke laut.
Pada Desember 2015, mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menandatangani Undang-Undang Perairan Bebas Mikrobead, di mana melarang mikroplastik dalam produk kosmetik dan perawatan pribadi.
Pemerintah Inggris juga telah mengumumkan larangan microbeads mulai Januari 2018. Menteri Lingkungan Hidup Inggris Michael Gove mengklaim, sampah plastik menempatkan margasatwa laut di bawah ancaman serius. (mus)