Hacker Menyusup Lewat Software Buatan Rusia?

Ilustrasi hacker.
Sumber :
  • Pixabay/Geralt

VIVA.co.id – Perusahaan antivirus Kaspersky dikabarkan telah menjadi alat favorit hacker di negaranya untuk menyusupkan virus berbahaya. Hal ini ditemukan badan intelijen Israel, seperti dikutip dari Cnet.com.

Kiamat Digital Mengintai, Hacker Canggih Bobol Sistem Pertahanan Negara

Menurut intelijen Israel, hacker yang diklaim memiliki kaitan dengan pemerintah Rusia, kerap menjadikan software antivirus buatan Kaspersky Lab untuk menyusup. Saat ini, menurut data The New York Yimes, software buatan Kaspersky digunakan lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia.

Otoritas Israel mengaku telah mendeteksi aksi hacking ini sejak dua tahun lalu. Mereka juga telah memberikan peringatan kepada Amerika atas upaya para peretas Rusia itu, yang kerap mencuri informasi rahasia dan sensitif. 

Pakar Ungkap Cara Ampuh Lawan Serangan Siber yang Marak

Sebelumnya Wall Street Journal pernah melaporkan adanya hacker yang didukung pemerintah Rusia telah mencuri data siber rahasia tahun 2015. Ini terjadi setelah kontraktor badan keamanan nasional AS (NSA), memasukkan informasi rahasia itu di komputer rumahnya. Hacker pun bisa mengakses data tersebut karena sang kontraktor menggunakan software antivirus dari Rusia itu, Kaspersy.

Lalu, laporan Dewan Intelijen Nasional AS menemukan jika dinas intelijen Rusia kemungkinan memiliki akses ke hampir semua basis data pelanggan Kaspersky, termasuk kode sumbernya. Akses itu diklaim bisa membantu mengaktifkan serangan siber melawan pemerintah AS, termasuk jaringan industri dan komersial di negara itu.

Indodax Sudah Beroperasi Lagi, Catat Transaksi hingga Rp547 Miliar

Temuan ini secara tidak langsung meningkatkan kepercayaan akan isu adanya campur tangan Rusia pada Pemilu 2016 yang memenangkan Donald Trump sebagai Presiden ke-45 AS. Trump sendiri telah berkali-kali membantah akan isu tersebut.

Menanggapi hal ini, pihak Kaspersky membantah adanya campur tangan pemerintah Rusia terhadap produk antivirus ciptaannya.

"Kaspersky Lab tidak memiliki hubungan apapun dengan pemerintah manapun, termasuk Rusia. Sayang sekali, pemberitaan media terus menerus mengabarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Bahkan tidak ada bukti kuat yang mendukung tuduhan tak berdasar ini," ujar pihak Kaspersky dalam keterangannya, seperti dikutip Cnet.

MOU Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan Nigella Group (Doc: Istimewa)

Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker

Perkembangan Pesat Teknologi, Perusahaan Turki ini Sebut Blockchain Bisa 'Tangkis' Seranga

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024