Pemuda Desa juga Bisa jadi YouTuber Sukses, Ini Contohnya
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Teknologi informasi kian canggih. Jaringan internet juga makin meluas hingga ke pelosok desa. Bagi penggemar aplikasi YouTube, hal ini mempermudah untuk berekspresi dan berkreasi.
So, jadi kreator muda atau YouTuber terkenal kini bukan hanya milik orang kota. Orang desa juga bisa. Itulah pesan yang ingin disampaikan dalam event YouTube Fanfest Showcase di Atrium Cipurta World Mall Surabaya, Jawa Timur.
"Ternyata kreator muda tidak hanya di Jakarta, dari daerah juga ada," kata Head of Consumer Marketing Google Indonesia, Fibriyani Elastria, di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 6 Oktober 2017.
Kegiatan ini rangkaian dari event serupa YouTube di empat kota besar di Indonesia, dimulai dari Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan puncaknya di Jakarta.
Di Surabaya, even ini berlangsung tiga hari, dari Jumat sore sampai Minggu, 6-8 Oktober 2017. "Nanti akan tampil kreator besar Indonesia, di antaranya, Bayu Skak dan Ria Ricis," ujar Fibri.
Dari daerah, kreator muda asal Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Gamelawan, dan kreator Bali, Yudist Ardhana, juga akan menghibur fansnya.
Jika Anda pernah mendengar atau menonton video lagu hits Luis Finso, 'Despacito', versi Jawa, Gamelawanlah pemuda yang meraciknya.
"Satu bulan beredar di YouTube, (lagu Despacito versi Jawa, Wis Gak Ngitung) view-nya 1,3 juta," kata Gamelawan.
Gamelawan aktif bermusik sejak masih siswa. Saat kuliah sampai sekarang, ia bersama temannya membuat grup band.
Pada 2015, melalui Pandawa5 Production, lagu-lagu racikan bandnya lantas diunggah ke YouTube.
Ia meracik lagu-lagu hits dunia dipadu dengan bunyi alat musik tradisional, gamelan.
Liriknya juga diubah bahasa Jawa. Sampai sekarang, total 13 lagu bikinan Gamelawan beredar di dunia maya.
Selain Despacito, lagu hits dunia yang diaransemen ulang jadi versi Jawa ialah lagu soundtrack film Fast Furious, See U Again (Nelongso) yang dipopulerkan Wiz Khalifa.
Lagu ini mencuri penonton lebih banyak dari Despacito. "Yang paling sedikit view-nya, karya saya sendiri," ujar pria bernama asli Kholis Kurniawan itu.
Menjadi YouTuber di Era Pandemi, Solusikah?
YouTuber bermunculan di era pandemi COVID-19.
