Pemerintah Diminta Bikin Program Regenerasi Petani
- ANTARA FOTO/Yusran Uccang
VIVA.co.id – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendesak pemerintah membuat kebijakan regenerasi petani. Hal ini supaya keberadaan pertanian keluarga skala kecil terus berlanjut melalui pemuda kembali ke desa.
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Haning Romdiati mengatakan, faktanya pemuda desa yang bersedia menjadi petani jumlahnya sangat sedikit.
Berdasarkan data Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 2014, sebanyak 52 ribu pemuda meninggalkan desa dan mencari penghidupan di perkotaan. Sementara, ketersediaan lapangan kerja di kota belum cukup menampung angkatan kerja dari desa.
"Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor informal dan tanpa jaminan kerja yang layak. Sisanya, yang tidak mendapat pekerjaan justru menambah angka pengangguran di kota," kata Herning di Jakarta, Rabu 20 September 2017.
Menurutnya, selama kurun waktu 44 tahun, sejak 1971 hingga 2015, rata-rata tingkat pengangguran pemuda di kota mencapai 15 persen per tahun.
Angka tersebut, lanjut Herning, jauh lebih tinggi dibandingkan angka pengangguran di desa yang hanya 9 persen per tahun. Adapun, menurut data Badan Pusat Statistik pada 2016, tingkat pengangguran di pedesaan sebesar 4,51 persen, sedangkan di perkotaan mencapai 6,60 persen.
"Karena itu pemerintah perlu mendorong agar para pemuda mau kembali ke desa untuk mengembangkan pertanian dan desanya. Secercah harapan masih ada dari beberapa pemuda yang saat ini memutuskan menjadi petani." (mus)Â