Tampilan Video Vertikal Bakal Jadi Tren
- Pixabay
VIVA.co.id – Platform layanan video streaming, video on demand dan video share mulai menjamur. Untuk menarik hati pengguna para vendor punya cara yang berbeda-beda.
Seperti C Channel, sebuah platform video streaming magazine berdurasi satu menit ini, menghadirkan tampilan layar yang berbeda ketika konten diputar.
Tampilannya vertikal bukan horizontal, seperti pada umumnya. CEO C Channel, Akira Morikawa, mengungkapkan video dengan tampilan vertikal diprediksi bakal menjadi tren cara menikmati video di masa depan.
Sebab, pengguna tidak perlu repot-repot memutar layar smartphone, seperti video dengan tampilan horizontal. "Dengan tampilan vertikal, maka kita bisa menyaksikan video lebih jelas dan menangkap informasi lebih cepat," ujarnya, di Grand Indonesia, Jakarta, Senin 18 September 2017.
Terlebih, kata Akira, diprediksi ke depan penetrasi smartphone akan semakin bertambah. Ia menegaskan smartphone sudah menjadi kebutuhan pokok. "Kita mau nonton video dan film misalnya. Tidak perlu lagi membuka laptop," papar dia.
Menurut Head of Media C Channel Indonesia, Pradana Putra, berdasarkan riset, pada 2015 'vertical view' melonjak 29 persen, berbeda jauh dari tahun sebelumnya yang hanya naik 5 persen.
Kemudian, sebesar 94 persen smartphone dipakai secara vertikal. "Dari data-data itu membuat kami yang pertama kali membuat video vertikal," kata Pradana.
Di era dengan lalu lintas sibuk dan padat seperti sekarang, tampilan video vertikal bisa dinikmati banyak orang ketika sedang berdesakan di dalam angkutan umum, seperti Commuter Line atau Transjakarta. (ren)