Universitas Indonesia Ikut Kembangkan Pesawat N219

Pesawat N219 mendapat sambutan meriah dari masyarakat di Bandung begitu mendarat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra

VIVA.co.id – Universitas Indonesia ikut serta dalam pengembangan teknologi pesawat karya anak negeri produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero), N219.

Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis mengaku, selain untuk pengembangan N219, sinergitas dengan PTDI mampu mendukung pengembangan serta penguatan industri dirgantara.

"Sumberdaya manusia menjadi salah satu kunci mewujudkan keberhasilan industri penerbangan, selain alih teknologi," kata Anis, di sela pertemuannya dengan manajemen PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Selasa 5 September 2017.

Menurutnya, dengan modal disiplin ilmu maka pengembangan produk PTDI diyakini akan meningkat signifikan.

Anis mengaku, salah satu kontribusi UI terhadap pengembangan N219 ini, di antaranya sebagai fasilitator laboratorium Ergonomik Teknik Industri saat merancang Flight Desk pesawat generasi kedua setelah N250 Gatotkaca itu.

"Kami mampu menyokong industri dirgantara dan pertahanan nasional melalui penelitian, pengembangan dan rekayasa inovasi teknologi," tutur dia.

Dalam kiprahnya, BUMN kedirgantaraan ini sudah memproduksi pesawat CN235-220, NC212i, CN295 dan N219.

Dari rencana bisnisnya, perusahaan yang dahulu bernama IPTN itu memberlakukan skema produksi dengan Airbus Helicopters, seperti AS332, H225/H225M, AS550/555/565 dan AS350/365.

Indonesia and Czech Sign a Commitment Purchase of L410 Aircraft

Selain memproduksi pesawat dan helikopter, PTDI juga memproduksi komponen pesawat jenis Airbus A320/321/330/340/350, hingga A380, jet komersil terbesar di dunia.

Sebelumnya, bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, PTDI berhasil melakukan uji terbang perdana N219, satu hari sebelum HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.

Indonesia Teken Komitmen Pembelian Pesawat L410 Buatan Ceko

Pascauji terbang, Ketua Lapan, Thomas Djamaluddin, menjelaskan akan ada rencana pengembangan N219 versi amfibi tahun depan. Ia mengaku versi amfibi memungkinkan pesawat bisa mendarat di permukaan air.

Sama dengan versi yang ada saat ini, pesawat perintis N219 amfibi juga ditujukan untuk konektivitas daerah dan pulau kecil terutama daerah tujuan wisata.

Perusahaan Ini Borong 11 Unit N219 untuk Bantu Akses Umroh dari Pelosok RI
Kendaraan Taktis Maung Tangguh Buatan PT Pindad

PT Pindad dan PT DI Teken MoU Senilai Rp 2,7 Triliun dengan 3 Negara Afrika

Ketiga negara Afrika tersebut antara lain yakni Afrika Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Senegal, dengan nilai kerja sama mencapai sekitar Rp 2,7 triliun.

img_title
VIVA.co.id
4 September 2024