Wow.. Ilmuwan Ciptakan Kamera Tembus Pandang

Ilustrasi alat-alat kedokteran.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Ilmuwan mengembangkan kamera yang bisa melihat tubuh bagian dalam manusia. Perangkat ini dirancang untuk membantu dokter memeriksa bagian dalam tubuh pasien menggunakan endoskop.

Ini Pentingnya Kedokteran Nuklir dalam Diagnosis dan Pengobatan Kanker di Indonesia

Keberadaan perangkat ini dirasa perlu, lantaran hingga kini petugas medis masih mengandalkan alat pemindaian yang mahal seperti sinar-X untuk pemeriksaan internal.

Profesor Kev Dhaliwal dari Universitas Edinburgh, Inggris, menyampaikan bila teknologi yang disematkan ke dalam kamera ini memiliki potensi besar untuk beragam aplikasi.

Wamenkes: Perundungan tak Boleh Terjadi di Pendidikan Dokter Manapun

Ia juga menyebut bahwa cara kerja kamera baru ini adalah dengan mendeteksi sumber cahaya di dalam tubuh.

"Dengan kemampuan ini maka kami bisa melakukan pendekatan invasif minimal untuk mengobati suatu penyakit," katanya, dikutip dari BBC, Senin, 4 September 2017.

Asosiasi Mahasiswa Kedokteran Dunia Tangguhkan Keanggotan Israel Buntut Perang Gaza

Kev menuturkan, uji coba awal menunjukkan bahwa perangkat prototipe ini dapat melacak sumber cahaya melalui jaringan sepanjang 20 sentimeter dalam kondisi normal.

Balok dari endoskopi bisa melewati tubuh, tapi biasanya menyebar atau memantul dari jaringan dan organ daripada melakukan perjalanan lurus.

Kamera baru ini dapat mendeteksi partikel individu, yang disebut foton, dan partikel lain yang sangat sensitif sehingga bisa menangkap jejak kecil cahaya yang melewati jaringan.

Kamera ini juga dapat merekam waktu yang dibutuhkan cahaya untuk melewati tubuh. Artinya, perangkat ini dapat bekerja dengan tepat di mana endoskopi berada.

Periset telah mengembangkan kamera baru ini agar bisa digunakan di tempat tidur pasien. Inovasi yang dipimpin oleh University of Edinburgh dan Heriot-Watt University ini merupakan bagian dari Proteus Interdisciplinary Research Collaboration.

Kedua kampus tersebut berfokus pada pengembangan teknologi untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit paru-paru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya