Teknologi Nirkabel Bawah Air Diciptakan untuk Spionase
- Universitas Indonesia
VIVA.co.id – Angkatan Laut Amerika Serikat berhasil menciptakan pesawat nirawak bawah laut (UUV/Drone) yang menggunakan teknologi nirkabel untuk melakukan operasi pengisian daya di bawah air.
Head of Advanced Integrated Circuits and Sensors Branch Naval Warfare Systems Command (SPAWAR), Alex Phipps, mengatakan, drone tersebut akan dibagi menjadi dua kategori.
Yakni, kendaraan bawah laut yang dioperasikan oleh operator atau manusia dari jarak jauh (ROVs), dan kendaraan bawah laut otonom (AUVs), yang beroperasi secara independen yang dioperasikan langsung operator.
"Kedua jenis drone ini banyak digunakan untuk misi angkatan laut, dan akan terus memainkan peran besar dalam strategi dan operasi militer di masa depan," kata Alex, seperti dikutip Sputniknews, Selasa, 29 Agustus 2017.
Alex sendiri mendemonstrasikan teknologi teranyarnya ini dengan menggunakan ponsel, yang dilindungi oleh kantong plastik di bawah air dengan menggunakan teknologi baru.
"Yang ingin Kami lakukan adalah menciptakan standar yang bisa kami berikan untuk industri. Saya memandang bahwa memiliki UUV yang dapat melakukan perjalanan jauh bisa juga untuk mengumpulkan data intelijen (spionase) dari pelabuhan dan pangkalan militer di dunia," ungkap Alex.
Namun demikian, meskipun sebagian besar sistem ini mampu menjalankan misi tanpa bantuan manusia, tapi ada keterbatasan dalam jumlah kekuatan yang akan dicapai, terutama pada otonomi sistem secara keseluruhan.