Berkaca dari Tongsis, Paten Desain Industri Harus Dilindungi
- Friends-antv
VIVA.co.id – Pegiat kreativitas Yoris Sebastian meminta pemerintah untuk melindungi paten desain industri karya anak bangsa.
Hal ini berkaca dari pengalaman orang Indonesia bernama Anindito Respasti, atau biasa dipanggil Babab Dito, yang menciptakan tongkat narsis (tongsis), beberapa tahun lalu.
Ia mengatakan, tongsis adalah contoh di mana Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) tidak semata hanya merek tetapi juga desain industri.
"Sayang, sudah keburu booming jadi enggak bisa dipatenkan. Harusnya penemuan ini dipatenkan dulu sebelum dipasarkan," katanya kepada VIVA.co.id, Minggu, 27 Agustus 2017.
Pendiri OMG Creative Consulting ini menegaskan bahwa membutuhkan modal besar untuk mematenkan sebuah produk utuh. Oleh karena itu, pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), harus turun tangan membantu.
Beberapa negara sudah melakukan hal serupa seperti Singapura, Jepang, dan AS. Ia pun kemudian memberi contoh lagi saat mematenkan nama perusahaannya.Â
"Perusahaan saya berdiri tahun 2007. Tiga tahun ada uang langsung saya daftarkan di Singapura. Tahun lalu, saya baru daftarkan lagi di Amerika Serikat. Jadi, di dua negara ini tidak ada yang boleh pakai nama perusahaan saya," tuturnya.
Yoris menyebut, pada 2015, mematenkan sebuah produk utuh bisa mencapai US$5.000 atau sekitar Rp65,5 juta.
"Paten selalu berkaitan dengan modal. Tapi, saya melihat sekarang Bekraf sudah membantu sejak tahun lalu. Saya berharap melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan tiga negara yang saya sebut tadi," papar dia. (one)