Pendiri Telegram-Kominfo Rapat Penanganan Konten Negatif
- VIVA.co.id/Avra Augesty
VIVA.co.id – Pendiri Telegram Pavel Durov dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan membahas proses negosiasi mengenai standard operational procedure (SOP) dalam menangani konten negatif.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, Durov datang bersama Rudiantara di Gedung Utama Kominfo pukul 13:37 WIB, pada Selasa, 1 Agustus 2017. Keduanya turun dari mobil dinas Rudiantara dan enggan berkomentar banyak.
"Kami akan rapat untuk membicarakan SOP dalam penanganan konten-konten negatif di Telegram. Kami terus komunikasikan lebih lanjut siapa orangnya. Kalau semuanya sudah selesai, kami bisa cabut pemblokiran Telegram," ujar Rudiantara, hari ini.
Keduanya dijadwalkan segera melakukan diskusi lanjutan mengenai SOP normalisasi Telegram di Indonesia pukul 14.00-15.00 WIB. Durov sendiri belum bersedia memberikan pernyataan khusus kepada para wartawan.
Seperti diketahui, pemblokiran layanan Telegram sudah menuju antiklimaks. Pemerintah Indonesia dan Telegram sudah saling berbalas pesan dan menemukan titik temu pengaturan konten pada platform tersebut.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menuliskan, pemblokiran Telegram berawal ditemukannya konten-konten yang tak sesuai dengan UU terkait penyebaran radikalisme dan terorisme. Temuan konten negatif itu diendus oleh Kominfo dan kementerian atau lembaga negara lain. (ase)