Komputer Masa Depan Bisa Baca Bahasa Tubuh Manusia
- Carnegie Mellon University
VIVA.co.id – Para ilmuwan di Institut Robotika Carnegie Mellon University (CMU RI) sedang mengerjakan sistem komputer yang bisa membaca bahasa tubuh sampai ke posisi jari. Proses baru itu nantinya akan bekerja secara real time dan bahkan di keramaian, di mana robot dan komputer bisa berinteraksi, seperti membuka pintu dengan cara yang lebih alami bagi manusia.
Saat ini, berkomunikasi dengan komputer kebanyakan terbatas pada aktivitas mengetik, meng-klik mouse, dan menyentuh layar. Meskipun berbicara juga ditambahkan ke daftar tersebut, namun kita semua tahu bahwa manusia tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata.
Yang sulit adalah membuat komputer mengenali pose manusia yang tengah berkomunikasi dengan bahasa tubuh. Bahasa satu ini seringkali sangat halus dan mencakup rincian seperti posisi jari individu, yang dapat dikaburkan oleh objek atau orang lain.
Tim yang dipimpin oleh Yaser Sheikh, profesor robotika di Carnegie Mellon, lantas menggabungkan sejumlah pendekatan untuk memecahkan masalah ini. Salah satunya adalah dengan hanya menyediakan komputer dengan lebih banyak data dengan memiliki sepasang siswa pascasarjana berdiri di depan kamera yang menghasilkan ribuan pose dan isyarat yang berbeda. Demikian dilansir dari laman New Atlas, Senin, 10 Juli 2017.
Tim ilmuwan tersebut sedang mengerjakan bagaimana membuat transisi program tersebut dari model 2 Dimensi menjadi model 3 Dimensi untuk pengenalan yang lebih baik. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan sebuah sistem yang memungkinkan satu kamera dan laptop untuk membaca pose dari sekelompok orang.
Saat teknologinya matang, tim CMU RI melihat program tersebut bisa dihadirkan di sejumlah aplikasi. Hal tersebut tidak hanya akan memungkinkan orang untuk berinteraksi dengan komputer hanya dengan menunjuk.
Ini juga akan membantu mobil tanpa pengemudi untuk membaca kapan pejalan kaki bermaksud untuk melangkah ke jalan, bertindak sebagai alat bantu otomatis untuk mendiagnosis gangguan perilaku dan untuk melacak pemain olahraga di lapangan dan menginterpretasikan apa yang mereka lakukan.
Studi ini rencananya akan dipresentasikan di Computer Vision and Pattern Recognition Conference 2017 di Honolulu, Hawaii, yang berlangsung pada 21 hingga 26 Juli mendatang.
Laporan: Suarmanto Effendi