Pengamat: Tak Ada Unsur Kebencian pada Vlog Kaesang
VIVA.co.id – Pengamat media sosial dan Internet, Nukman Luthfie, heran dengan pelaporan dugaan menyebarkan kebencian dalam video blog diduga milik putra bangsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Mengetahui begitu ramai pemberitaan soal pelaporan Kaesang ke Polres Metro Bekasi Kota di media sosial, Nukman pun penasaran dengan tudingan penyebaran kebencian dalam video tersebut.
"Saya sudah cek berulang kali video tersebut dan menyimpulkan tak ada unsur penyebaran kebencian. Ini vlog biasa saja," ujar pria kelahiran Semarang itu, Rabu 5 Juli 2017.
Dia menuturkan, setelah berulang kali melihat video Kaesang dengan judul #BapakMintaProyek, tak ada unsur penyebaran kebencian. Untuk itu, dia belum paham kenapa konten pada video Kaesang itu dilaporkan ke polisi atas tuduhan kebencian.
Nukman menduga konten dan pemberitaan video tersebut menjadi tidak biasa lantaran pembuatnya adalah putra Jokowi dan bisa saja menurutnya pelaporannya bermuatan politik.
Atas tuduhan pelapor soal terjadinya penodaan agama dan ujaran kebencian SARA, dia menyoroti, pasal ujaran kebencian bagi banyak pakar hukum merupakan pasal karet yang bisa ditafsirkan semau pihak tertentu.
‘Dasar Ndeso’
Dalam laporan bernomor LP/1049/K/VII/2017/SPKT/Restro Bekasi, seorang warga bernama Muhammad Hidayat S menuding seseorang bernama Kaesang menodai agama Islam melalui video yang diunggah melalui akun Youtube.
“Akun Youtube milik terlapor isi videonya bermuatan ujaran kebencian berdasarkan SARA berupa ucapan kata-kata mengadu domba dan mengafirkan-kafirkan, seperti, enggak mau mensalatkan padahal sesama Muslim karena perbedaan dalam memilih pemimpin, apaan coba, dasar ndeso,” kata Hidayat melalui laporan tersebut.
Jika melihat kalimat tersebut, diduga video yang dimaksud adalah video blog milik Kaesang Pangarep yang berjudul #BapakMintaProyek. Sebab, di dalam video itu terdapat kata-kata serupa seperti yang tertulis di dalam laporan. Dalam video itu, Kaesang mengawali blognya dengan menyindir beberapa anak pejabat yang diketahui kerap meminta proyek kepada orang tua mereka yang masih aktif di pemerintahan.
Menurut Kaesang, sikap tersebut disebut dengan istilah 'ndeso' (kampungan). Dia juga mengaku prihatin dengan anak-anak Indonesia yang justru mendapat pengaruh buruk dari pertikaian politik di Tanah Air. Salah satunya ketika anak-anak meneriakkan 'bunuh Ahok' saat dilakukan pawai obor.
Pelapor membawa barang bukti berupa screen shot video yang dimaksud. Informasi ini sedang ramai dibincangkan di media sosial. Mereka menanyakan apakah laporan tersebut memang benar. (ren)