Travis Kalanick Terpaksa Mundur dari CEO Uber
- REUTERS/Shu Zhang
VIVA.co.id – CEO Uber, Travis Kalanick, akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan ini diambil setelah terjadi perdebatan sengit antarinvestor Uber yang memaksa Kalanick mundur.
Dilansir melalui New York Times, 21 Juni 2017, awalnya lima orang investor utama Uber, termasuk ventur capital terbesar yakni Benchmark, meminta CEO Uber untuk resign secepatnya. Kelima investor itu mengirim surat kepada Kalanick yang saat itu sedang berada di Chicago.
Surat dengan tajuk Moving Uber Forward itu menyebutkan jika Kalanick harus mundur karena Uber membutuhkan perubahan kepemimpinan. Usai menerima surat, Kalanick langsung berkonsultasi dengan direksi dan investor lain. Tak lama, tercapai keputusan, Kalanick setuju untuk mundur.
Namun mundurnya Kalanick tidak serta merta. Dia akan tetap menjadi bagian dari dewan direksi Uber.
"Saya mencintai Uber melebihi apa pun di dunia ini. Di saat sulit dalam kehidupan saya ini, saya menerima permintaan para investor Uber untuk mundur dari CEO sehingga perusahaan bisa fokus membangun, ketimbang harus terlibat dalam masalah lain," ujar Kalanick dalam pernyataannya, dikutip dari NYT.
Diketahui, Kalanick merupakan orang yang paling berjasa membangun Uber sejak 2009. Dia mendirikan dan membuat Uber menjadi aplikasi transportasi yang banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Tuntutan investor ini bermula dari masalah Kalanick yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap karyawan wanita. Ditambah dengan banyaknya keluhan dari layanan Uber yang berujung penyelidikan dan hukum. Uber juga dituntut menyalahgunakan kekayaan intelektual milik perusahaan mobil robot, Waymo, yang merupakan anak usaha Google. (ase)