Ketika Karya Ilmiah punya Aplikasi Mak Comblang

Ilustrasi aplikasi.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Jika Anda belum berhasil menemukan jodoh di dunia nyata bisa mencobanya di dunia maya melalui aplikasi pencari jodoh. Kini, 'pencarian jodoh' bergeser ke makalah atau karya ilmiah.

Ukir Prestasi saat Pendidikan di Dubai, 2 Anggota Polri Dapat Pin Emas dari Kapolri

Adalah aplikasi Papr yang diklaim sebagai mak comblang khusus makalah. Pencetus Papr, Jeff Leek, mengatakan aplikasi buatannya ini terinspirasi oleh aplikasi kencan, Tinder, yang memungkinkan pengguna membuat penilaian singkat tentang pracetak (preprint) hanya dengan menggeser layar ponsel ke kiri, kanan, atas, atau bawah.

"Nama Papr sendiri terinspirasi dari 'Tinder for preprints'. Intinya hampir sama dengan mak comblang. Hanya saja ini dalam bentuk makalah. Pada desktop komputer, Anda tidak menggeser tapi menyeret abstraknya. Aliran abstraksi yang tak ada habisnya ini berasal dari server pracetak bioRxiv," kata Leek, mengutip situs Sciencemagz.org, Rabu, 21 Juni 2017.

Lawan Hoax, Milenial di Kupang Dilatih Dasar Jurnalistik dan Karya Ilmiah

Tujuan Leek membuat Papr adalah untuk membantu peneliti dalam menavigasi sejumlah makalah baru dan menemukan tumpang tindih interdisipliner.

Meski para ilmuwan sudah menggunakan media sosial untuk menemukannya, namun Papr menyederhanakan proses itu dan menghimpun evaluasi orang.

Gelar Konferensi Internasional, Kemenag Perkenalkan Moderasi Beragama pada Masyarakat Dunia

Ia juga menjabarkan, untuk saat ini pengguna hanya bisa melihat abstrak dari sebuah karya ilmiah dan bukan ringkasan lengkapnya.

Dari empat kategori, pengguna harus menilai makalah mereka dalam satu kategori, yakni "Exciting dan Probable", "Exciting dan Questionable", "Boring dan Probable", atau "Boring dan Questionable".

Pria yang berprofesi sebagai biostatistik di Sekolah Kesehatan Masyarakat John Hopkins Bloomberg di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, ini merilis Papr akhir tahun lalu.

Namun, ia baru mulai mempublikasikannya di media sosial awal bulan ini, setelah rekan-rekannya menambahkan beberapa fitur. Salah satunya adalah mesin rekomendasi.

Mesin ini akan menyarankan konsentrasi berdasarkan preferensi pengguna, opsi untuk mengunduh peringkat pengguna beserta link yang mengacu ke pracetak (preprint) di bioRxiv, dan saran untuk pengguna Twitter yang memiliki kriteria makalah yang serupa dengan si pengguna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya