Google Temukan Empat Cara Baru Melawan Terorisme Online
- REUTERS/Jacques Brinon/Pool
VIVA.co.id – Perusahaan raksasa digital, Google, mengumumkan telah menemukan empat cara baru untuk bisa melawan terorisme online. Dengan empat cara ini, diharapkan penyebaran paham radikal di Youtube akan bisa dibendung.
Dalam postingan di blog resmi Google disebutkan jika selama ini perusahaan tersebut telah melakukan segala cara untuk mencegah distribusi dan redistribusi materi terorisme, khususnya di Youtube. Tidak hanya melibatkan monitoring dari para karyawan namun juga penggunaan teknologi dan sistem yang secara otomatis bisa mengidentifikasi materi tersebut.
"Tidak lupa juga, kami membuka kerja sama dengan pemerintah dan pihak berwajib di mana saja untuk mencegah aksi terorisme menyebar luas di dunia maya," ujar Konsulat Jenderal Google, Kent Walker, seperti dikutip dari Tech Radar.
Langkah pertama, menurut Kent, adalah menghadirkan dan meningkatkan kemampuan sumber daya yang terlibat lebih banyak lagi, terutama teknologi otomasi yang mampu membuat software identifikasi Google lebih canggih. Software ini dipercaya mampu mengidentifikasi secara otomatis video yang dianggap tidak layak, propaganda, atau meggembar-gemborkan kehebatan terorisme.
Kedua, Google juga akan meningkatkan jumlah Flagger terpercaya di Youtube sebanyak dua kali lipat. Flaggers adalah orang-orang yang dipercaya Google untuk menemukan konten terlarang, kemudian melaporkannya ke Google (dalam bentuk flagging/menekan ikon bendera). Mereka adalah organisasi non-pemerintahan (NGO). Menurut Google, kebanyakan pengguna Youtube dianggap tidak akurat saat melakukan flagging terhadap suatu konten. Nah, dengan flagging dari para NGO yang ditunjuk akan dianggap 90 persen akurat oleh Google.
Ketiga, dan mungkin yang cukup penting, Google akan mengambil sikap tegas terhadap video dengan 'pelanggaran tersembunyi'. Maksudnya, video yang dianggap melanggar namun secara teknis masih diperbolehkan tayang. Untuk menghalau video ini menyebar, Google akan mengosongkan kolom komentar, tidak diperkenankan diberi rekomendasi atau monetisasi, dan akan muncul peringatan khusus.
Langkah terakhir adalah tindakan proaktif dalam kontra-radikalisasi. Maksudnya, Google akan meningkatkan upaya 'metode pengalihan', yakni sebuah pendekatan yang mengalihkan iklan-iklan ISIS dari video teroris ke video anti-teroris.