Begini Cara Unit 180 Korea Utara Rekrut Hacker
- Pixabay/Geralt
VIVA.co.id – Unit 180 adalah bagian dari Badan Intelijen Korea Utara yang memiliki spesifikasi perang siber. Menurut Ahli Korea Utara dari Amerika Serikat, Michael Madden, Unit 180 adalah satu dari banyak kelompok siber dalam komunitas intelijen negeri Kim Jong-un tersebut.
"Personel mereka direkrut dari sekolah menengah atas dan mendapat pelatihan lanjutan di beberapa institusi pelatihan elite," kata Madden kepada Reuters, Senin 22 Mei 2017.
Selain itu, Madden menuturkan, mereka memiliki sejumlah otonomi dalam misi dan tugasnya, serta bisa beroperasi dari hotel di China atau Eropa Timur.
Meski begitu, ia mengatakan belum ada bukti kuat keterlibatan Unit 180 di Amerika Serikat, yang berhasil ‘memalak’ korban dengan serangan virus ransomware WannaCry dan meminta uang tebusan. (Baca: Facebook bikin aturan rahasia postingan negatif)
Akan tetapi, bukan berarti selesai masalah ini. "Entah terlibat atau tidak secara langsung dengan uang tebusan, hal ini tidak mengubah fakta bahwa mereka (Unit 180) adalah ancaman siber nyata," tuturnya.
Sementara, Dmitri Alperovitch, salah satu pendiri perusahaan keamanan terkemuka CrowdStrike Inc, di AS, menambahkan, kemampuan mereka meningkat dengan mantap seiring berjalannya waktu. "Kami menganggapnya sebagai aktor ancaman yang mampu menimbulkan kerusakan signifikan pada jaringan pemerintah atau pemerintah AS," ungkap dia.