WannaCry Bisa Bikin Korban Stres

Tampilan komputer yang telah diserang oleh virus Ransomware Wannacry.
Sumber :
  • VIVA.co.id/lemsaneg.go.id

VIVA.co.id – Kekhawatiran terhadap dampak buruk ransomware WannaCry dianggap bisa berujung pada gangguan mental. Meskipun diklaim Indonesia telah aman dari WannaCry namun dampak psikologis bisa terjadi pada korbannya.

Kepala BSSN Sebut Serangan Ransomware Jadi Ancaman Utama di Pilkada 2024

Menurut psikolog ternama, Seto Mulyadi, apapun yang menimbulkan ancaman atau tekanan, bisa menciptakan gangguan mental terhadap korbannya. Saat itu, semua orang akan panik dan timbul rasa cemas.

"Ransomware mengharuskan penggunanya mengirimkan tebusan agar file data penting bisa dibuka kembali. Hal ini akan menimbulkan stres berkepanjangan, apalagi jika korban tidak mampu membayar tebusannya. Gangguan jiwa bisa terjadi," ujar dosen psikologi di Universitas Gunadarma ini, dalam keterangannya, Kamis, 18 Mei 2017.

Pakar Ungkap Cara Ampuh Lawan Serangan Siber yang Marak

Tekanan seperti ini, katanya, bisa menimpa siapa saja, bahkan psikolog seperti dirinya sekalipun. Oleh karena itu dibutuhkan upaya pemerintah untuk bisa memberikan informasi yang mampu menenangkan warga, dan juga dipercaya.

"Harus ada langkah perlindungan terhadap konsumen dari pemerintah, untuk semua yang berhubungan dengan masalah keamanan, terutama kasus pemerasan," kata Seto.

Bisa Pulih Usai Diserang Ransomware

Seperti diketahui, cara kerja virus WannaCry tersebut adalah mengunci sistem sehingga file tidak dapat diakses penggunanya. Untuk membuka kunci tersebut, si penyebar virus meminta tebusan. Saat ini jenis virus yang meneror adalah WannaCryptor 2.0 Ransomware.

Malware.

Ransomware Baru bikin Data Kamu Lenyap dalam Sekejap

Ransomware yang dijuluki "Ymir" ini menggunakan metode enkripsi dan penyamaran tingkat lanjut.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024