Cara SAP Bekali Kaum Muda Bangun Ekonomi Digital
- ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
VIVA.co.id – Kaum muda menjadi tulang punggung bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat, khususnya di era ekonomi digitak ini. Tidak heran, jika banyak perusahaan teknologi yang mencoba menggali potensi anak muda, karena mereka dianggap mampu menciptakan dampak sosial yang positif.
Untuk anak muda di wilayah Asia Tenggara, perusahaan teknologi bernama SAP bersama dengan ASEAN Foundation berupaya untuk memberikan bekal kepada kaum muda, agar mereka bisa sukses bertahan di era ekonomi digital. Upaya tersebut dituang dalam beberapa kegiatan bidang pendidikan, volunteering, dan wirausaha.Â
Para anak muda tersebut akan dibekali dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengatasi masalah yang tengah berkembang di masyarakat dan sukses di dalam ekonomi digital. Mereka juga diharap bisa membangun kapasitas perusahaan sosial yang inovatif yang menempatkan orang-orang muda di jalan menuju kesuksesan karir, serta membangun angkatan kerja  yang terampil untuk sektor TI dengan berbagai program pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.Â
"Inisiatif utamanya difokuskan untuk mendorong literasi digital di kalangan anak muda karena komunitas ASEAN yang berkelanjutan berada di tangan kaum mudanya," tutur Scott Russell, President dan Managing Director SAP Asia Tenggara, di Jakarta, Rabu kemarin, 10 Mei 2017.Â
Dikatakan Scott, pemberdayaan pemuda telah ada sejak Deklarasi Prinsip di Bangkok pada 1983. ASEAN Foundation dan SAP memiliki rencana kerja untuk pemuda, tahun 2016-2020, yang mencakup kewirausahaan, lapangan kerja, kesadaran kaum muda, kesukarelaan dan kepemimpinan, serta ketahanan kaum muda," ujar Scott.Â
"ASEAN mewakili tidak hanya satu komunitas ekonomi; tetapi juga sebuah komunitas sosial. Pada 2020, setengah dari populasi wilayah ASEAN berusia di bawah 30 tahun. Kami ingin membantu mempersiapkan kaum muda untuk ekonomi digital dan mendukung ASEAN dalam mendorong pertumbuhan sosio-ekonomi yang berkelanjutan dalam Revolusi Industri Keempat," kataÂ
Berdasarkan kesepakatan ini, ASEAN Foundation dan SAP akan menggelar tiga inisiatif pada tahun 2017 untuk menangani isu-isu ekonomi, lingkungan, dan sosial ASEAN, melalui tiga area fokus yang meliputi pendidikan, kesukarelaan dan kewirausahaan.
Untuk pendidikan, mereka menargetkan mahasiswa tingkat diploma dari sepuluh negara anggota ASEAN dengan berbagai disiplin ilmu dalam kompetisi analisis data yang bertajuk "ASEAN Data Science Explorers". Â
Para anak muda akan mempelajari dan menggunakan perangkat lunak, SAP BusinessObjects Cloud, untuk menyampaikan wawasan berbasis data untuk kesehatan dan kesejahteraan yang baik, pendidikan yang berkualitas, kesetaraan jender, air bersih, dan sanitasi, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, serta kota dan masyarakat yang berkelanjutan. Kompetisi akan dilaksanakan di Jakarta, November nanti.
Untuk progran volunteering, SAP dan ASEAN Foundation akan menggandeng United Nations Volunteers (UNV) dan Kementerian Federal untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman, Sekretariat ASEAN, akan meluncurkan meluncurkan Youth Volunteering Innovation Challenge (YVIC). Sedangkan di ranah kewirausahaan, mereka akan mendampingi dan memberikan konsultasi usaha bagi anak muda. (asp)