Berlomba-lomba Mengklaim Miliki Jagat Raya

Ilustrasi NASA.
Sumber :
  • REUTERS/ NASA/JPL-Caltech/Handout/Files

VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) boleh saja bangga karena berhasil mengirim tiga orang astronot, Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins, ke bulan pada 20 Juli 1969.

Perlombaan ke Luar Angkasa Memanas, Enggak Nyangka Rekor Baru Terpecahkan

Dengan demikian, AS memenangkan perlombaan luar angkasa dengan Uni Soviet. Namun, ada tiga orang pria yang menganggap prestasi NASA itu "biasa-biasa saja", lalu mengklaim bahwa luar angkasa adalah milik mereka.

Mereka adalah A. Dean Lindsay, James T Mangan, dan Dennis Hope.

Pasukan Khusus Dikirim untuk Bawa Pulang 2 Astronot Hidup-hidup

Mengutip situs Mentalfloss, Senin, 8 Mei 2017, Lindsay tiba di kantor Notaris Publik Pittsburgh, AS, dengan dokumen yang menyatakan bahwa dia memiliki "properti yang dikenal sebagai planet dan pulau-pulau yang di jagat raya".

Dokumen ini dikenal sebagai "A.D Archapellago Lindsay". Kejadian itu terjadi pada 1937. Akan tetapi, Lindsay mengecualikan bumi sebagai pemilik tunggal, karena itu merupakan "properti" milik seluruh umat manusia.

Duet China - Rusia Ancam Dominasi AS di Luar Angkasa

Piagam Celestia

Setelah dari kantor notaris, Lindsay kemudian mengirim seluruh dokumennya serta melakukan pembayaran untuk secara resmi merekam klaimnya kepada Panitera Pengadilan Tinggi di kota asalnya Ocilla, Georgia, AS.

Klaim tersebut dicatat pada 28 Juni, di tahun yang sama. Dokumen tersebut berisi hak atas seluruh isi jagat raya yang diklaim adalah miliknya. Namun, ia mengecualikan benda asing yang mengelilingi bulan dan benda langit lainnya.

Selanjutnya, James T Mangan. Pria yang berprofesi sebagai guru ini mendeklarasikan seluruh ruang angkasa, minus benda langit, yang disebut sebagai "Nation of Celestial Space," atau "Celestia", adalah miliknya.

Hal itu diungkapkannya pada 1948. Mangan lalu mempresentasikan "Piagam Celestia" ini untuk dijadikan hak cipta ke Panitera Pengadilan Tinggi di Illinois, AS.

Meski petugas di sana awalnya bingung, namun akhirnya memasukkan piagam tersebut ke dalam catatan. Tak puas, berbekal Piagam Celestia, Mangan mengajukan diri menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tetapi ditolak.

Traktat Luar Angkasa

Klaim kepemilikan Mangan dan Lindsay digagalkan saat Traktat Luar Angkasa mendapat kekuatan hukum pada 1967.

Perjanjian tersebut menyatakan bahwa ruang angkasa adalah ruang bebas bagi semua negara untuk dieksplorasi, dan klaim yang diajukan tidak bisa diterima.

Akan tetapi, traktat itu ditolak Dennis Hope. Ia tidak menggubrisnya, dan menganggap dirinya sebagai "mahakuasa dari permukaan bulan yang terang" pada 1980.

Tidak hanya bulan, Hope yang menyebut dirinya "Head Cheese" juga mengklaim kepemilikan atas Mars, Venus, dan Merkurius.

Dalam laman resmi perusahaannya, Lunar Embassy, ia mengaku sudah mengantongi sertifikat resmi dari pemerintah AS tentang kepemilikannya ini.

Atas dasar itu ia menyebut dirinya, pemilik tanah terbesar di jagat raya. Bahkan, pada 2013, ia mengaku telah menjual 611 juta hektare di bulan, 325 juta hektare di Mars, dan 125 juta hektare gabungan di Venus, Io, dan Merkurius.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya