Gojek Diguyur Dana Segar Rp16 Triliun dari China
- Gojek
VIVA.co.id – Perusahaan teknologi berbasis layanan jasa angkutan, Gojek, berhasil mendapatkan dana segar US$1,2 miliar atau setara Rp16 triliun dalam penggalangan dana dari perusahaan raksasa teknologi asal China, Tencent.
Mengutip situs TechCrunch, Kamis, 4 Mei 2017, sumber yang mendekati kesepakatan tersebut mengatakan penggalangan dana ditandatangani minggu lalu, dan dapat mendorong valuasi (nilai perusahaan) Gojek hingga US$3 miliar (Rp39,98 triliun).
Nilai valuasi ini setara dengan kompetitornya, Grab asal Singapura, namun masih kalah dari Uber, asal AS, yang mencapai US$60 miliar (Rp799,4 triliun). Diharapkan, kerja sama Gojek dan Tencent ini akan diumumkan dalam waktu dekat.
Kendati demikian, kedua perusahaan ini belum menanggapi secara resmi. Pada Agustus tahun lalu, perusahaan yang dipimpin oleh Nadiem Makarim ini telah mengumpulkan US$550 juta (Rp7,33 triliun), dan rumor mencuat Tencent tertarik berinvestasi di Gojek.
Tak hanya itu, salah satu sumber mengatakan kepada TechCrunch bahwa Alibaba dan kelompok usaha keuangan, Ant Financial - keduanya juga asal China - mengadakan pembicaraan dengan Gojek. Meski pada akhirnya tidak menemui titik temu.
Gojek mengklaim memiliki lebih dari 200 ribu pengemudi di 25 kota di Indonesia. Layanannya pun beragam. Tak hanya ojek online, tetapi mulai melebarkan sayapnya ke GoCar - taksi online, baik mobil pribadi maupun taksi Blue Bird.
Gojek, juga konon mengerjakan platform pembayaran sendiri bernama Go Pay, untuk memperluas bisnisnya ke layanan lain seperti pijat (Go Message) dan ritel (Go Food maupun Go Box).