Ubah Taktik Perang, ISIS Bikin Aplikasi Medsos
- REUTERS/Stringer/Corbis
VIVA.co.id – Kelompok militan Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) tengah merancang aplikasi media sosial sendiri untuk menghindari pengawasan dari pihak keamanan agar bisa menyebarkan propaganda mereka.
Direktur Europol Rob Wainwright mengungkapkan, rancangan aplikasi media sosial baru yang dibuat gerilyawan ISIS Bloodthirsty ini, terkuak selama operasi pemberantasan ekstremisme via internet selama 48 jam (dua hari) minggu lalu.
"Dalam operasi itu terungkap bahwa ISIS sekarang mengembangkan platform media sosialnya sendiri supaya terhindar dari pengawasan, sehingga dengan bebas menyebarkan pesan kebencian," kata Wainwright, seperti dikutip situs Express, Kamis, 4 Mei 2017.
Ia juga mencatat bahwa meskipun lembaga intelijen, personel kepolisian, yang dibantu divisi teknologi, sudah mempersempit gerakan ISIS di internet, namun bukan berarti hilang sama sekali.
"Kami masih melihat publikasi dari video mengerikan itu. Ini adalah bentuk "operasi komunikasi" dalam skala besar di seluruh jaringan internet Kami juga mengingatkan jika Eropa menghadapi ancaman teroris tertinggi," ungkapnya.
Laporan Europol ini berdasarkan informasi dari Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), yang menyebut ISIS dapat bersatu dengan sesama jihadis dari Al-Qaeda dan Al-Nusra, untuk membentuk jaringan teror besar yang baru.
Kepala FSB, Aleksandr Bortnikov mengatakan, para pemimpin teroris "mengubah taktik" karena mereka menghadapi kekalahan telak di bekas kubu pertahanan di Irak dan Suriah.
Ia pun mengingatkan bahwa keamanan adalah salah satu bidang terpenting dalam keseluruhan proses. "Kita perlu mendapatkan hak itu dalam kepentingan keamanan kolektif Eropa secara keseluruhan," jelas dia.