Ilmuwan Punya Solusi WiFi Lemot
- REUTERS
VIVA.co.id – Akses internet nirkabel sudah menjadi tren bagi pengguna digital saat ini. Umumnya kini di lokasi publik, taman atau gedung telah tersedia akses internet mobile melalui WiFi. Tapi tak semua WiFi yang ada kencang aksesnya, malah sebagian pengguna mengeluh akses WiFi yang lemot.
Dikutip dari BGR, Selasa 21 Maret 2017, peneliti Belanda menemukan cara mengurangi WiFi yang lemot.
Mahasiswa doktoral Eindhoven University of Technology, Belanda, Joanne Oh menawarkan konsep cahaya inframerah sebagai solusi. Dalam konteks fisika, pemakaian cahaya inframerah memungkinkan untuk transfer data dengan cepat. Sebab, cahaya lebih mampu mentransmisikan data kecepatan tinggi dibanding gelombang radio 2,4 GHz dan 5GHz yang dipakai saat ini.
Sistem yang dipakai dalam studi tim peneliti yakni cahaya inframerah dengan panjang gelombang 1500 nanometer dan lebih tinggi.
"Cahaya inframerah yang dipakai punya frekuensi ribuan kali lebih tinggi, sekitar 200 terahertz sehingga kapasitas data sinar cahaya inframerah ini lebih besar," kata peneliti dalam rilisnya.
Sebagai gambaran, dengan cahaya inframerah bisa mengirimkan data 300 Mb perdetik. Kemampuan itu ratusan kali lebih besar dari kemampuan WiFi yang ada saat ini.
Sebelumnya cahaya telah dikenal untuk mentransmisikan data. Tapi yang selama ini dipakai adalah cahaya yang tampak, dan ini punya sejumlah kelemahan. Di antaranya kecepatan lemah rendah, banyak interferensi, dan WiFi harus terus diaktifkan.
Sementara cahaya radiasi antena inframerah punya keunggulan beda, di antaranya cakupan akses yang lebih luas. Sinar inframerah mampu membawa kapasitas data yang besar, lebih dari 40 GB per cahaya. Selain itu, tak perlu berbagi begitu tiap perangkat mendapatkan sinar cahaya tersebut.