Radio Amatir Masih Dibutuhkan di Daerah Pelosok
- VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan bahwa keberadaan Organisasi Amatir Radio Indonesia, atau Orari di Indonesia sangatlah penting. Ini untuk membantu pemerintah menginformasikan berita bencana ke pelosok-pelosok.
Seperti diketahui, pengguna radio amatir yang sudah menjadi anggota Orari dapat menikmati di frekuensi 400 mHz, sedangkan yang belum menjadi anggota masih di bawah 400 mHz.
"Sumber daya terbatas, seperti frekuensi, memang tidak bisa dimanfaatkan untuk masyarakat banyak. Tapi Orari yang berangkat dari amatir, pemanfaatannya lebih banyak untuk kebencanaan, keselamatan. Kami berterima kasih. Kami mengapresiasi," ujar pria yang akrab disapa Chief RA itu di Gedung Kominfo.
Seperti kondisi sekarang, kata Rudiantara, di wilayah pedesaan belum sepenuhnya terjangkau internet. Media komunikasi masih radio, di sinilah peran radio-radio amatir membantu pemerintah dan menyebar informasi.
Dia menambahkan, ke depan memang seluruh wilayah Indonesia akan dijangkau internet, tepatnya di 2021, dalam program Palapa Ring-nya Kominfo. Namun, Rudiantara menegaskan bahwa Orari tetap saja berperan di wilayah pegunungan.
Sebagai wujud dukungan terhadap Orari, pemerintah memberikan kemudahan dalam pengurusan menjadi anggota sehingga bisa mendapatkan jatah frekuensi. "Kita dukung dari pengurusan keanggotaan yang cepat, kalau bisa nanti pengurusannya online," tambah Rudiantara.
Menkominfo telah mengukuhkan kepengurusan baru Orari di Gedung Kominfo. (asp)