China Berlakukan Jam Malam untuk Penggemar Game
- Pixabay/Monikabaechler
VIVA.co.id – Tren game online di China, sepertinya dianggap mulai masuk tahap adiksi yang membahayakan. Anak-anak penggemar game di China, diketahui kerap bermain game sampai larut malam.
Hal ini memberikan kekhawatiran bagi pemerintah China, yang kemudian memutuskan untuk membuat aturan larangan bagi anak-anak usia di bawah 18 tahun untuk bermain game sampai tengah malam. Dalam aturan yang akan disahkan itu, pemerintah China hanya memperbolehkan anak-anak bermain game sampai pukul 08.00 malam.
Untuk memperlancar sistem 'jam malam' bagi anak-anak penggemar game, pemerintah juga akan mengeluarkan aturan menerapkan software pelacak ke dalam smartphone. Software itu akan memberitahu pihak berwajib, jika ada remaja yang melanggar 'jam malam' game itu. Jika diketahui ada yang melanggar, perusahaan penyedia jasa internet akan mematikan akses mereka ke game yang dimainka.
Tidak hanya itu, dilansir ABC.net.au, pemerintah China juga akan mewajibkan pemain untuk menggunakan identitas resmi dalam pendaftaran di situs game online.
"Saat ini, ada 170 juta anak dan remaja yang memiliki akses internet di China. Proporsi anak muda yang menggunakan internet di China cukup tinggi. Mereka harus dilindungi," ujar pakar hukum kenalakan remaja di China, Hu Faqing.
Menurut dia, salah satu tujuan anak dan remaja mengakses internet adalah untuk mempelajari sesuatu hal. Oleh karena itu ada baiknya pemerintah dan masyarakat ikut membuat lingkungan di dunia online menjadi sempurna.
Hampir semua negara di dunia melakukan penyensoran besar-besaran kepada konten yang berisi pornografi, kekerasan dan materi berbau politik. Namun di China, game juga mask sebagai salah satu ancaman negara.
"Awalnya, game dianggap sebagai hiburan usai pulang sekolah, lepas dari pekerjaan sehari-hari, sehingga kebanyakan anak-anak sangat suka bermain. Namun. kelamaan, mereka semakin terlena, tidak mau bersekolah, lupa waktu makan, dan bahkan tidak tidur.
Diketahui, di negara itu, pasar video game merupakan yang terbesar di dunia, dengan pemasukan sekitar US$30 miliar per tahun. (asp)