Solusi Macet, Jakarta Smart City Gandeng Google

Ruagan Jakarta Smart City/Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S Jusuf

VIVA.co.id – Pembangunan jalan di DKI Jakarta terus dilakukan sampai 2018. Dampak pembangunan itu, beberapa jalan harus ditutup karena pembangunan tersebut. Penutupan ruas jalan bisa menimbulkan kemacetan, sebab kadang pengguna jalan tidak mendapatkan informasi penutupan jalan yang akan dilaluinya. 

Desa Digital Jadi Penopang Smart City

Untuk itu, manajemen Jakarta Smart City bekerja sama dengan Google dan Waze akan memberitahukan penutupan jalan kepada pengguna internet. 

"Tahun ini akan banyak dibangun fly over dan under pass, ada beberapa titik. Kita akan kerja sama dengan Google Maps. Jadi kalau pakai Waze, tahu jalan itu ditutup," kata Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Setiaji ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 9 Februari 2017.

Kawasan Ini Didorong jadi Platform Pilihan

Dengan cara tersebut, masyarakat diharapkan bisa mengantisipasi dan mencari jalur alternatif untuk bisa tiba ke tempat tujuan. Cara lain yang dilakukan Jakarta Smart City untuk mengantisipasi hal itu, yaitu bekerja sama dengan Dirlantas Polda Metro Jaya. Bentuk kerja samanya, yakni sosialisasi lebih gencar jalan mana saja yang ditutup.

“Kemarin ketemu dengan pihak Ditlantas. Bagaimana mengedukasi masyarakat, intinya akan disiapkan publikasi lebih masif soal informasi ini," ujarnya.

Hong Kong Siap Bantu Indonesia Wujudkan Smart City

Solusi lain di luar pemberitahuan penutupan jalan, menurut Setiaji yaitu menggunakan transportasi publik. Pengelola Jakarta Smart City sudah menyiapkan aplikasi bernama Trafi. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa lebih tahu mengenai jadwal Commuter Line dan Transjakarta.

"Untuk busway sudah ada pergerakan busnya, berapa menit lagi tibanya. Kalau yang lain seperti angkutan lain ada tab table berapa menit sekali lewat, seperti angkot, Commuter Line, termasuk integrasi dengan Gojek," kata Setiaji.

Ilustrasi inovasi.

Pebisnis Sektor Smart City hingga Inovasi dan Teknologi Diminta Berkolaborasi

Chairman HKTDC, Peter KN Lam, mendorong para pebisnis Hong Kong dan Indonesia di sektor 'smart city' (kota pintar) hingga inovasi dan teknologi (I&T) untuk berkolaborasi.

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2025