Influlancer Punya Gebrakan Baru untuk Selebgram
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Perkembangan dunia pemasaran digital mendorong Influlancer, platform bertemunya pengiklan dan endorser untuk terus berdaptasi. Platform yang sudah ada sejak 2014 itu kini bertransformasi menjadi Campaign On Demand (COD) endorse.
Langkah ini untuk memudahkan pengiklan maupun endorser (pendukung) untuk memasarkan produk atau layanan mereka. Pengiklan merupakan orang yang memiliki merek sedangkan endorser adalah pihak yang disewa untuk mengiklankan sesuatu. Dalam hal ini, endorser bisa seorang artis, bloger, Instagramer dan lainnya.
Business Development Influlancer, Pratiwi Puji Lestari menjelaskan, platform mereka memiliki dua jenis pengguna yakni pengiklan dan endorser.
"Brand (pengiklan)Â kini jumlahnya sudah 1000-an dan endorser 1090 pengguna," kata perempuan yang akrab disapa Tiwi itu ditemui VIVA.co.id di Kawasan Senayan, Jumat 3 Februari 2017.
Untuk endorser, Tiwi mengatakan, diperbolehkan siapa saja yang mendaftar. Nantinya calon endorser akan dinilai oleh tim Influlancer apakah disetujui atau tidak. Untuk pengiklan atau yang punya merek, terdapat tiga layanan dalam platform Influlancer. Pertama, photo only, ketika barang telah dikirim kepada endorser, pengiklan hanya mendapatkan foto endorser dan produk.
"Nanti pengiklan publish sendiri," jelas Tiwi.
Layanan kedua, photo and share. Dalam layanan ini, endorser akan berfoto dengan produk tertentu, dan kemudian sang endorser menyebarkann fotonya di media sosial.
Layanan ketiga yaitu share banner. Pada layanan ini, pengiklan telah menyediakan foto produk lengkap, apakah disisipi diskon dan sebagainya. Kemudian, endorser hanya bertindak menyebarkan foto tersebut di media sosialnya.
Tiwi menuturkan, Influlancer memberikan kemudahan bagi para pengiklan, yaitu pengiklan bisa mengiklan sesuai dengan kondisi bujet yang meraka miliki.
"Kita akan carikan artis atau endorser sesuai dengan bujet yang dicantumkan brand," ujar Tiwi.
Mengenai bagi hasil, Influlancer menyediakan dua paket mengiklan, yakni reguler dan premium. Paket ini berdasarkan bujet dan endorser yang diminta.
Untuk reguler dikenakan biaya Rp100 ribu dan premium Rp200 ribu. Dalam paket ini,endorser mendapat 100 persen dari bujet yang dipatok pengiklan, sementara Influlancer mencapatkan biaya paket tersebut. Untuk paket reguler umumnya endorser berupa artis media sosial dan bloger yang belum tenar. Sementara paket premium, merupakan artis atau figur media sosial yang sudah terkenal.
Influlancer sejak Oktober 2017 sudah tersedia dalam bentuk aplikasi. Bisa diunduh lewat Google Play dan untuk App Store akan tersedia pada Maret.
Sejak Oktober tahun lalu, Tiwi mengatakan, sudah ada 500 pengunduh aplikasi Influlencer. Tiwi menuturkan, sampai akhir tahun Influlancer menargetkan dua ribu pengguna merek dan dua ribu endorser.
Selain permintaan endorse, platform ini juga menyediakan endorser untuk event, apakah butuh pembawa acara, penyanyi dan lainnya.