Menguak Pemilik Domain Baladacintarizieq

Tangkapan layar situs baladacintarizieq
Sumber :
  • Tangkapan layar situs baladacintarizieq

VIVA.co.id – Situs baladarizieq telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pemblokiran itu langsung dilakukan Kominfo tanpa menunggu aduan, karena situs tersebut memuat konten pornografi. Sesuai aturan konten yang memuat pornografi, terorisme langsung diblokir. 

Hindari Aksi Porno, Bali keluarkan Aturan Joged Bumbung

Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas dari Kementerian Kominfo, Noor Iza mengatakan, pemblokiran telah dilakukan sejak Minggu malam 29 Januari 2017. 

Sementara itu, kasus munculnya situs tersebut sudah masuk ke ranah hukum. Penyidik Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya telah meningkatkan status kasus percakapan yang bernada pornografi yang ramai di media sosial ke proses penyidikan. 

58 Orang Jadi Tersangka Terkait Kasus Porno Anak, 15 Ribu Situs Diblokir

Munculnya situs tersebut membuat heboh netizen. Ada yang menduga konten percakapan ‘mesum’ yang dituding antara seorang tokoh agama dan tersangka kasus makar. Selain berisi tangkapan layar percakapan syur tersebut, situs tersebut juga memuat foto bugil tersangka makar tersebut.

Netizen ada yang menduga konten percakapan mesum tersebut adalah palsu dan sengaja direkayasa. 

Sindikat Acil Sunda Terbongkar, Jualan Pornografi Anak di Grup Telegram Berbayar Rp300 Ribu

Riwayat situs baladacintarizieq memang kontroversi. Situs tersebut baru seumur jagung, artinya baru dibuat. 

Menurut pengecekan riwayat situs melalui Whois.com, domain baladacintarizieq baru dibuat pada 29 Januari 2017. Artinya, situs itu baru dibuat sehari, sebelum heboh diperbincangkan netizen, pada awal pekan ini. 

Berdasarkan pelacakan di Whois.com, situs tersebut didaftarkan melalui registrar Namesilo LLC pada 29 Januari 2017. Kemudian, kontak registran tertulis Domain Administrator. Registran dikenal sebagai pemilik domain.

Menariknya nama organisasi registran tertulis PrivacyGuardian.org yang beralamat di 1928 E. Highland Ave. Ste F104 PMB# 255, Phoenix, AS. Nama PrivacyGuardian.org dikenal sebagai penyedia layanan untuk menyembunyikan atau menyamarkan nama registran yang sebenarnya. Maka bisa dibilang pemilik domain disembunyikan.

Dilihat dari usia domain, baru hitungan hari dan sesudah memuat konten yang provokatif, maka patut dipertanyakan. Menurut laman Euronews.com, salah satu ciri laman yang memuat hoax, yakni usia domain yang masih hitungan hari. 

Euronews menuliskan, memeriksa 'tanggal lahir' domain merupakan langkah untuk mengetahui siapa pemilik domain. 

"Biasanya situs palsu dibuat dalam usia seumur 'jagung', hitungan hari.  Berbeda dengan situs kredibel yang memiliki profil situs yang jelas dan usia website sudah lama," tulis Euronews.

Selain itu, menurut Euronews, untuk identifikasi hoax bisa dilakukan dengan memeriksa halaman 'tentang' sebuah situs, memeriksa URL website, meneliti website dan kontennya, cek gambar situs. Lebih lengkapnya bisa di sini. (asp)

ilustrasi situs yang diblokir

Komdigi Blokir 6 Juta Lebih Konten di Sosmed untuk Cegah Diskriminasi Digital

Data dari Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi), menyebutkan bahwa ada 6.059.312 konten negatif berhasil diblokir.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024